|
Judul |
: |
Melangkah Di Atas Karangꓽ Sejarah Jemaat GMIT
Baith El Nunhila |
|
Penulis |
: |
Matheos Viktor Messakh |
|
Penerbit |
: |
Amerta
Media |
|
Tahun
Cetak |
: |
2024 |
|
Halaman |
: |
629 |
|
ISBN |
: |
978-634-218-010-5 |
|
Harga |
: |
Rp.
200.000 |
|
Status |
: |
Kosong |
Buku ini mengungkap
perjalanan sejarah Jemaat Protestan Nunhila yang awalnya dikenal sebagai Jemaat
Namosain. Selama ini, Jemaat ini diyakini berdiri pada tahun 1923 berdasarkan
dokumen baptis tertua yang tersedia. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa
Jemaat ini telah berdiri sejak tahun 1918 sebagai bagian dari Gereja Protestan
Hindia Belanda (Indische Kerk) yang berpusat di Batavia. Jemaat ini dipimpin
pertama kali oleh Guru Jemaat E. Mae dan menjadi bagian dari struktur gerejawi
afdeeling Kupang yang dipimpin oleh seorang Pendeta Bantu (Hulp predikant).
Buku ini juga mengupas periode sulit yang dialami Jemaat Namosain selama
pendudukan Jepang. Pada masa tersebut, warga jemaat terserak dan mengungsi ke
berbagai wilayah di sekitar Kupang, termasuk Los Tosioni, Los Bombay, Los
Balutung, dan Los Kota Nyonya-los-los yang sebelumnya didirikan oleh pemerintah
kolonial Belanda. Setelah masa pendudukan berakhir, para warga jemaat secara
bertahap kembali ke rumah mereka, meskipun sebagian memilih menetap di lokasi
baru di sekitar Namosain dan Nunhila. Perpindahan ini juga memengaruhi lokasi
gedung kebaktian yang dipindahkan dari Namosain ke lokasi sekarang di Kelurahan
Nunbaun Delha. Nama Jemaat pun berubah menjadi Baith El Nunhila. Seiring dengan
berdirinya Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) pada tahun 1947, Jemaat
Nunhila menjadi bagian resmi dari GMIT, memperkokoh eksistensinya dalam kancah
gereja lokal di Nusa Tenggara Timur. Buku ini menyajikan sejarah Jemaat Nunhila
sebagai cerminan ketahanan iman dan solidaritas warga jemaat di tengah
perubahan zaman, mulai dari masa kolonial, pendudukan Jepang, hingga
kemerdekaan Indonesia. Dengan dukungan arsip sejarah, wawancara, dan refleksi
teologis, Sejarah Jemaat Protestan Nunhila memberikan perspektif yang kaya
tentang dinamika kekristenan di Kupang, menjadikannya bacaan penting bagi para
pembaca yang ingin memahami kontribusi gereja lokal dalam sejarah dan kehidupan
masyarakat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar