|
Judul |
: |
Nusa Nipa, Nama Pribumi
Nusa Flores (Warisan Purba) |
|
Penulis |
: |
P. Sareng Orinbao |
|
Penyunting |
: |
Pater Piet Petu svd |
|
Penerbit |
: |
Pertjetakan
Arnoldus / Penerbitan Nusa Indah Ende – Flores |
|
Tahun
Cetak |
: |
1969 |
|
Halaman |
: |
262 |
|
ISBN |
: |
- |
|
Harga |
: |
Rp. - |
|
Status |
: |
Kosong |
Tidak
kurang tjelaan terhadap nama jang tidak pribumi Nusa Flores. Ditandaskan
separoh pengarang, ketika pendjadjah Portugis mengundjungi Nusa ini, tidak
ditemukan mereka nama jang pribumi, sehingga nama Tandjung Bunga sebelaj timur
nusa “Cabo de Flores” dijadikan nama umum. Lambat laun nama “Flores” dilazimkan
mendjadi sebutan untuk seluruh nusa. Ada pengarang jang tidak segan-segan
menempel nama Flores sebagai nama jang irasionil dan tidak masuk akal. Nama
“Flores itu megah namun hampa karena tidak mentjerminkan realita jakni
kemewahan flora jang disimpulkan olehnja. Sejogianja tandasan ini tidak
dibenarkan karena ditindjau dari segi flora dalam arti lurus, dari djurusan
timur dan djurusan barat, nusa ini tidak dirahmati oleh kedjuitaan kembang-kembang.
Ada pula pengarang jang menandaskan Flores adalah nama warisan pendjajahan
Portugis. Tandasan ini tidak dapat dibantahi. Memang fakta sedjarah, nama
Flores dipetik dari rumpun bahasa Romawi bahasa Latin atau bahasa Portugis.
Walaupun tertandas sebagai irasionil nama Nusa Flores tetap didjundjung tinggi
malah ditimang-timang sebagai Bunga Bidadari.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar