Minggu, 30 November 2025

Panduan Pustaka (Pathfinder) Daerah Nusa Tenggara

Judul

:

Panduan Pustaka (Pathfinder) Daerah Nusa Tenggara

Penyusun

:

Hanita Sulistia

Penerbit

:

Perpustakaan Nasional RI

Tahun Cetak

:

2021

Halaman

:

196

ISBN

:

978-623-200-323-1

Harga

:

NFS

Status

:

Kosong

 

Amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan mengenai layanan perpusatakaan adalah “Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka”. Dalam rangka memberikan layanan prima  kepada pemustaka, pustakawan dituntut untuk bertindak lebih atraktif kepada pemustaka dalam penyebaran informasinya. Koleksi di Perpustakaan Nasional RI terdiri atas beberapa bentuk, yaitu monografi, audio visual, berkala (terbitan berseri baik current maupun langkah, manuskrip, mikrofilm dan mikrofis, serta koleksi digital). Kesesuaian antara koleksi yang ada di perpustkaan dengan kebutuhan informasi pemustaka merupakan salah satu cara mengoptimalkan akses informasi dan hal itu dapat diwujudkan dengan tersedinya pathfinder.

Panduan pustaka (pathfinder) merupakan isu penting dalam upaya menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi seseorang. Pemustaka akan terpuaskan ketika mereka mencari isu-isu atau subyek penting yang sudah terkumpul menjadi satu di sebuah pathfinder. 


Bolpuna Mania, Cerita-Cerita dari Nusa Tenggara Timur

Judul

:

Bolpuna Mania, Cerita-Cerita dari Nusa Tenggara Timur

Penulis

:

Amanche Franck Oe Ninu, Anselmus Langowuyo, Armin Bell, Carlin Karmadina, dan Diana Timoria

Penerbit

:

baNANA

Tahun Cetak

:

2025

Halaman

:

120

ISBN

:

 978-634-96269-0-3

Harga

:

Rp. 75.000

Status

:

Kosong

 

Pernahkah kau bermain sepak bola dengan bal buatan sendiri dari kertas bekas, pelepah pisang kering, pula batu seukuran kepalan tangan bayi di bagian tengahnya? Pernah jugakah kau membantu ayahmu menjala ikan di laut dan ketika kau kedinginan karena hari masih pagi tetapi ia malah memintamu terjun ke air untuk menghilangkan gigil? Atau, mungkin semasa kecil kau mengira mama-mama yang tangannya biru pekat adalah penyihir jahat dan setelah besar kau merasa konyol karena warna biru itu tersebab ketekunan mereka menenun berpuluh tahun dan kemudian kau malah ikut tergerak memintal seribu benang?

Mungkin kau tak punya kenangan-kenangan semacam itu. Tapi, mungkin kau pernah teringat suatu tempat yang baru pertama kali kaudatangi tetapi langsung terasa sebagai rumah. Mungkin juga memori segala macam semisal lagu mars dan makanan kesukaan justru datang padamu ketika kakimu kram dan napasmu tinggal setengah saat mendaki gunung yang dipercaya menjadi tempat pertemuan leluhurmu: pemuda Turki dan seekor gagak.

Bolpuna Mania, buku kedua seri Cerita Istimewa baNANA, mengajakmu ke Nusa Tenggara Timur dan menyantap tulisan-tulisan seru dari lima pencerita pilihan. 


Jumat, 28 November 2025

Kakak Beradik Tange dan Berei, Cerita Rakyat dari NTT

Judul

:

Kakak Beradik Tange dan Berei, Cerita Rakyat dari NTT

Penulis

:

Salimulloh Tegar Sanubarianto

Penerbit

:

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun Cetak

:

2016

Halaman

:

55

ISBN

:

978-602-437-152-4

Sumber

:

https://repositori.kemendikdasmen.go.id/

Download

:

Di Sini

Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya dan seni imajinatif sebagai lahan budayanya. Atas dasar media bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat multidimensi dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa, seni imajinatif, dan matra budaya, sastra menyampaikan pesan untuk (dapat) ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis dari berbagai sudut pandang. Hasil pandangan itu sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya dengan latar belakang sosial-budaya serta pengetahuan yang beraneka ragam. Adakala seorang penelaah sastra berangkat dari sudut pandang metafora, mitos, simbol, kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya, dapat dibantah penelaah lain dari sudut bunyi, referen, maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus, “Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan dari arah yang berbeda, muncul harmoni paling indah”.

Cerita rakyat Kakak Beradik Tange dan Berei mengangkat perjalanan hidup kakak beradik yang sempat berselisih karena memiliki keterampilan yang berbeda, tetapi akhirnya perbedaan itu membuat mereka saling mengisi dan mampu bekerja sama. Cerita ini dirasa cocok untuk pembelajaran karakter bagi siswa sekolah dasar, terutama dalam menyikapi perbedaan.

  

Bapa Kami

Judul

:

Bapa Kami, Himpunan Doa-Doa Terpilih untuk Keperluan Ibadat Bersama

Penulis

:

-

Penerbit

:

Penerbit Nusa Indah

Tahun Cetak

:

1979

Halaman

:

487

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 80.000

Status

:

Ada

 

Buku sembahyang Bapa Kami ini merupakan terjemahan sebuah buku dalam bahasa Belanda Gebedenboek yang diterbitkan oleh Nederlandse Provicie SVD. Akan tetapi supaya pemakaian buku sembahyang tidak nanti sangat terbatas adanya, maka sengaja ditambahkan sejumlah doa-doa yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, khususnya di dalam lingkungan kelauarga. Doa-doa tersebut jami petik dari beberapa sumber antara lain: ‘Bid om Vrede’ dari Huub Oosterhuis (Ambo-Utrect),’Thuis Bidden’ dari Drs. C. Janssens dkk. (G. Mosmans Zoon) dan ‘Kirchengesangbuch’ (Buku nyayian dan doa katolik Swiss), ‘Jugend vor Gott’ dari Pereira S.J. (Butzon & Bercker Kevelaer).


Kamis, 27 November 2025

Insiden Besipae: Framing Media dan Politik Pemaknaan

Judul

:

Insiden Besipae: Framing Media dan Politik Pemaknaan (Kritik terhadap Keberpihakan, dan Black Campaign Media)

Penulis

:

Mikhael R. Bataona

Penerbit

:

-

Tahun Cetak

:

-

Halaman

:

162

ISBN

:

-

Harga

:

NFS

Status

:

Kosong

 

Nilai berita pada konflik Besipae mendapat perhatian berbagai media nasional dan lokal. Selain unsur konflik sebagai salah satu nilai berita, potret kemiskinan yang tergambar dari kehidupan warga Besipae, menjadi salah satu alasan kuat media memberi atensi yang tinggi terhadap insiden ini. Insiden Besipae bermula dari adanya gagasan pembangunan di atas lahan Besipae oleh Pemerintah Provinsi NTT. Pilihan lokasi Besipae sebagai lokasi pembangunan memunculkan reaksi penolakan dari warga Besipae yang menempati sebagain lahan tersebut. Status hukum lahan Besipae dipersoalkan dan status sosial budaya  di balik lahan tersebut dipertahankan. Konflik terjadi dan berdampak langsung terhadap kedua belah pihak.

Penelusuran terhadap pblikasi media online nasional dan lokal menampilkan ragam fakta yang terjadi dalam insiden Besipae. Ragam fakta tersebut menunjukkan kompleksitas persoalan ini dari perspektif media. Insiden Besipae merupakan suatu entitas sosial, politik, budaya, hukum dan ekonomi yang inheren dengan setiap penggalan peristiwa. Oleh karena itu, suatu opini yang disampaikan ke publik dengan pilihan perspektif tertentu didasarkan pada pemahaman yang komprehensif. Hasil analisis framing terhadap pemberitaan media online dapat membantu terbentuknya penalaran pembaca yang sistematis. 


Rabu, 26 November 2025

Anthology of Asean Literatures: Oral Literature of Indonesia (Indonesian Edition)

Judul

:

Anthology of Asean Literatures: Oral Literature of Indonesia (Indonesian Edition)

Penyunting

:

Subagio Sastrowardoyo, Sapardi Djoko Damono & A. Kasim Achmad

Penerbit

:

The ASEAN Committee on Culture and Information

Tahun Cetak

:

1983

Halaman

:

499

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 125.000

Status

:

Ada

 

Sastra lisan merupakan langkah pertama ke arah bentuk pengucapan sastra yang lebih arif. Menurut sejarahnya, sastra lisan itu adalah jenis sastra yang harus kita ketengahkan sebelum kita memasuki daerah khas sastra, yakni daerah sastra tertulis, Indonesia mempunyai tradisi sastra tertulis yang lama, tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap tentang kesusestraan pada umumnya sastra lisan harus diperlakukan sebagai salah satu bagiannya yang penting. Jilid pertama antologi ASEAN mengenai kesustraan Indonesia mengajukan sastra lisan yang berasal dari berbagai daerah di kepulauan Indonesia.

Dilihat dari sudut kebudayaan, sastra lisan adalah pengucapan yang langsung dan serta merta dari jiwa rakyat biasa yang merupakan lapisan bawah masyarakat. Karena itu persamaan dalam tema dan gaya dapat ditemukan di antara sastra lisan yang berasal dari daerah yang berlainan. Dapat di duga bahwa kesamaan-kesamaan itu mungkin ada, tidak saja di dalam wilayah Indoensia, tetapi juga di dalam lingkungan ASEAN. Perbandingan antara cerita rakyat, jenis-jenis puisi, teka-teki dan peribahasa yang ada dalam sastra lisan di negara-negara ASEAN tentu akan menghasilkan keterangan yang menarik mengenai kaitan budaya dan sastra bangsa-bangsa kita.

Kumpulan sastra lisan ini meliputi wilayah yang seluas-luasnya: dari sebelah barat, Sumatra (Aceh, Batak, Minangkabau, Riua), Jawa, Banjar, Bugis sampai ke bagian Indonesia yang paling timur, Irian Jaya (Maluku, Irian); dari selatan Roti (Rote), sampai daerah paling utara, Sulawesi (Gorontalo). 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...