|
Judul |
: |
Anthology of Asean Literatures: Oral Literature of Indonesia (Indonesian Edition) |
|
Penyunting |
: |
Subagio Sastrowardoyo, Sapardi Djoko Damono & A. Kasim
Achmad |
|
Penerbit |
: |
The
ASEAN Committee on Culture and Information |
|
Tahun
Cetak |
: |
1983 |
|
Halaman |
: |
499 |
|
ISBN |
: |
- |
|
Harga |
: |
Rp. 125.000 |
|
Status |
: |
Ada |
Sastra lisan merupakan langkah pertama ke arah bentuk pengucapan sastra yang lebih arif. Menurut sejarahnya, sastra lisan itu adalah jenis sastra yang harus kita ketengahkan sebelum kita memasuki daerah khas sastra, yakni daerah sastra tertulis, Indonesia mempunyai tradisi sastra tertulis yang lama, tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap tentang kesusestraan pada umumnya sastra lisan harus diperlakukan sebagai salah satu bagiannya yang penting. Jilid pertama antologi ASEAN mengenai kesustraan Indonesia mengajukan sastra lisan yang berasal dari berbagai daerah di kepulauan Indonesia.
Dilihat dari sudut kebudayaan, sastra lisan adalah pengucapan yang langsung dan serta merta dari jiwa rakyat biasa yang merupakan lapisan bawah masyarakat. Karena itu persamaan dalam tema dan gaya dapat ditemukan di antara sastra lisan yang berasal dari daerah yang berlainan. Dapat di duga bahwa kesamaan-kesamaan itu mungkin ada, tidak saja di dalam wilayah Indoensia, tetapi juga di dalam lingkungan ASEAN. Perbandingan antara cerita rakyat, jenis-jenis puisi, teka-teki dan peribahasa yang ada dalam sastra lisan di negara-negara ASEAN tentu akan menghasilkan keterangan yang menarik mengenai kaitan budaya dan sastra bangsa-bangsa kita.
Kumpulan sastra lisan ini meliputi wilayah yang seluas-luasnya: dari sebelah barat, Sumatra (Aceh, Batak, Minangkabau, Riua), Jawa, Banjar, Bugis sampai ke bagian Indonesia yang paling timur, Irian Jaya (Maluku, Irian); dari selatan Roti (Rote), sampai daerah paling utara, Sulawesi (Gorontalo).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar