|
Judul |
: |
Kakak Beradik Tange dan Berei, Cerita Rakyat dari NTT |
|
Penulis |
: |
Salimulloh Tegar Sanubarianto |
|
Penerbit |
: |
Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
|
Tahun
Cetak |
: |
2016 |
|
Halaman |
: |
55 |
|
ISBN |
: |
978-602-437-152-4 |
|
Sumber |
: |
https://repositori.kemendikdasmen.go.id/ |
|
Download |
: |
Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya dan seni imajinatif sebagai lahan budayanya. Atas dasar media bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat multidimensi dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa, seni imajinatif, dan matra budaya, sastra menyampaikan pesan untuk (dapat) ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis dari berbagai sudut pandang. Hasil pandangan itu sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya dengan latar belakang sosial-budaya serta pengetahuan yang beraneka ragam. Adakala seorang penelaah sastra berangkat dari sudut pandang metafora, mitos, simbol, kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya, dapat dibantah penelaah lain dari sudut bunyi, referen, maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus, “Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan dari arah yang berbeda, muncul harmoni paling indah”.
Cerita rakyat Kakak
Beradik Tange dan Berei mengangkat perjalanan hidup kakak beradik yang sempat berselisih
karena memiliki keterampilan yang berbeda, tetapi akhirnya perbedaan itu
membuat mereka saling mengisi dan mampu bekerja sama. Cerita ini dirasa cocok
untuk pembelajaran karakter bagi siswa sekolah dasar, terutama dalam menyikapi perbedaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar