|
Judul |
: |
Insiden Besipae:
Framing Media dan Politik Pemaknaan (Kritik terhadap Keberpihakan, dan Black
Campaign Media) |
|
Penulis |
: |
Mikhael R. Bataona |
|
Penerbit |
: |
- |
|
Tahun
Cetak |
: |
- |
|
Halaman |
: |
162 |
|
ISBN |
: |
- |
|
Harga |
: |
NFS |
|
Status |
: |
Kosong |
Nilai berita pada konflik Besipae mendapat perhatian berbagai media nasional dan lokal. Selain unsur konflik sebagai salah satu nilai berita, potret kemiskinan yang tergambar dari kehidupan warga Besipae, menjadi salah satu alasan kuat media memberi atensi yang tinggi terhadap insiden ini. Insiden Besipae bermula dari adanya gagasan pembangunan di atas lahan Besipae oleh Pemerintah Provinsi NTT. Pilihan lokasi Besipae sebagai lokasi pembangunan memunculkan reaksi penolakan dari warga Besipae yang menempati sebagain lahan tersebut. Status hukum lahan Besipae dipersoalkan dan status sosial budaya di balik lahan tersebut dipertahankan. Konflik terjadi dan berdampak langsung terhadap kedua belah pihak.
Penelusuran terhadap pblikasi media online nasional dan lokal menampilkan ragam fakta yang terjadi dalam insiden Besipae. Ragam fakta tersebut menunjukkan kompleksitas persoalan ini dari perspektif media. Insiden Besipae merupakan suatu entitas sosial, politik, budaya, hukum dan ekonomi yang inheren dengan setiap penggalan peristiwa. Oleh karena itu, suatu opini yang disampaikan ke publik dengan pilihan perspektif tertentu didasarkan pada pemahaman yang komprehensif. Hasil analisis framing terhadap pemberitaan media online dapat membantu terbentuknya penalaran pembaca yang sistematis.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar