Minggu, 20 November 2016

Timor Timur Menyerang Indonesia

Judul
:
Ulah Hacker Politik Membebaskan Tanah Lorosa’e Timor Timur Menyerang Indonesia
Penulis
:
Hendracaroko Marpaung
Penerbit
:
Galang Press
Tahun Cetak
:
2009
Halaman
:
189
ISBN
:
978-602-8174-01-5
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Kosong

Pilihan rakyat Timor Timur untuk memisahkan diri dari Indonesia pada 30 Agustus 1998 sudah final. Mereka memilih merdeka dan berdaulat.

Sebagian analisis sejarah menunjukkan bahwa kemerdekaan yang mereka raih adalah buah dari perjuangan bersenjata dan diplomasi elit politik. Xanana Gusmao menjadi simbol dari perjuangan bersenjata (klandestein), sedangkan Ramos Horta dicatat sebagai pelobi dukungan masyarakat internasional. Militer dan aktivitas politik dianggap sebagai jalan utama meraih kemerdekaan.

Penulis buku ini sangat kritis. Ia secara cekatan menangkap celah kelemahan analisis itu. Pasti ada elemen lain yang punya andil besar perjuangan kemerdekaan rakyat Timor Timur. dan, lewat penelusuran canggih lagi cermat, ia menemukan ‘pejuang lain’ itu: hacker activist-hacktivist! Mereka berjuang di dunia maya, lewat jalur internet yang lintas batas itu. Mereka memonilisasi teknologi sedemikian rupa sehingga, seperti bola salju, bergulirlah semangat luar biasa untuk melawan kesewenang-wenangan pemerintah Indonesia. Teknologi telah memungkinkan lahirnya revolusi baru!

Sabtu, 19 November 2016

Jalan Panjang Menuju Keharmonisan Rumah Tangga

Judul
:
Jalan Panjang Menuju Keharmonisan Rumah Tangga
Penulis
:
Libby SinlaEloE, Tri Soekirman & Paul SinlaEloE
Penerbit
:
Rumah Perempuan Kupang
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
71
ISBN
:
978-602-96517-1-3
Sumber
:
Download
:

Keutuhan dan kerukunan rumah tangga dalam suasana yang bahagia, aman, tentram dan damai adalah dambaan setiap orang dalam suatu rumah tangga. Itulah kalimat yang terdapat pada baris pertama sekaligus Alinea Pertama dari Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Kalimat ini juga merupakan gambaran dari kondisi dan atau tujuan yang hendak diwujudkan berkaitan dengan maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga. Permasalahannya, sejauh mana hal ini teraplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari dalam masyarakat sekitar kita?

Pengalaman Rumah Perempuan selama 10 (sepuluh) tahun dalam melakukan kerja-kerja pendampingan korban, membuktikan bahwa memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera merupakan tantangan yang harus ditemukan solusinya, terutama pasca terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Tantangan ini semakin lebih berat lagi ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga, para pihak mencari keadilan melalui sistem peradilan formal.

Pengalaman Rumah Perempuan juga mengajarkan bahwa pasca penarikan kasus dari pihak kepolisian dan atau pasca vonis pengadilan, pihak korban dalam hal ini istri atau anak maupun anggota rumah tangga lainnya akan dipersalahkan oleh pihak keluarga dan atau tetangga. Akibatnya, para korban akan mengalami tekanan psikologis. Khusus bagi anak akan cenderung mencari pelampiasan dengan cara mengikuti perilaku buruk dari pelaku. Sedangkan bagi para istri, biasanya akan memilih jalan pintas yakni perceraian untuk mengakhiri penderitaannya.

Berpijak pada realita persoalan di atas, Rumah Perempuan yang merupakan lembaga non profit dan bekerja untuk isu-isu perempuan, kesetaraan gender dan sangat konsern pada persoalan kekerasan dalam rumah tangga, menawarkan suatu model penyelesaian alternatif kasus kekerasan dalam rumah tangga, lewat buku yang berjudul "Jalan Panjang Menuju Keharmonisan Rumah Tangga”.


Jumat, 18 November 2016

Liber Amicorum Voor Ben Mboi, Leermeester voor velen

Judul
:
Liber Amicorum Voor Ben Mboi, Leermeester voor velen
Penyunting
:
Candra Gautama
Penerbit
:
Kepustakaan  Populer Gramedia
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
142
ISBN
:
978-979-91-0378-9
Harga
:
Rp. -
Status
:
Ada, buku pelengkap “Ben Mboi Memoar Seorang Dokter, Prajurit, Pamong Praja”


LIBER AMICORUM: Voor Ben Mboi, Leermeester voor Velen, yang dimaksudkan sebagai pelengkap memoar, berisi 10 tulisan dari 8 sahabat Ben Mboi. Mereka menyoroti pemikiran dan karya Ben Mboi sebagai gubernur. Kedelapan orang itu adalah Dr. Riant Nugroho, Karen H. Smith, Gregorius Neonbasu SVD, PhD, Dr. David BW Pandie, Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu Msi, PhD, Drs. Daniel Tagu Dedo, Dr. Frans Rengka SH, MH, dan Dr. Martha Tilaar.

Ada tiga pertanyaan yang hendak dijawab: Seberapa pentingkah pemikiran-pemikiran Ben Mboi mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dijadikan bahan permenungan untuk melihat situasi Indonesia sekarang? Seberapa pentingkah terobosan kebijakan Ben Mboi selama menjabat Gubernur NTT dapat dijadikan inspirasi bagi pemerintah sekarang? Seberapa pentingkah peranan Ben Mboi dan istrinya, Nafsiah Mboi, dalam memberdayakan rakyat NTT dari kemiskinan dan menjadikan NTT bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia?

Membaca sepuluh tulisan para sahabat Ben Mboi tersebut, tidaklah salah bila bunga rampai ini diberi judul Liber Amicorum: Voor Ben Mboi, Leermeester voor Velen, yang diterjemahkan secara bebas berarti Liber Amicorum: Untuk Ben Mboi, Guru bagi Banyak Orang. Ya, selama hidupnya, disadari atau tidak, Ben Mboi memang telah berlaku sebagai seorang guru bagi banyak orang. Tilaar

Ben Mboi Memoar Seorang Dokter, Prajurit, Pamong Praja

Judul
:
Ben Mboi Memoar Seorang Dokter, Prajurit, Pamong Praja
Penyunting
:
Candra Gautama & Riant Nugroho
Penerbit
:
Kepustakaan  Populer Gramedia
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
593
ISBN
:
978-979-91-0377-2
Harga
:
Rp. 120.000
Status
:
Ada, buku tambahan “Liber Amicorum Voor Ben Mboi, Leermeester voor velen”
                                   
Inilah memoar Gubernur NTT yang legendaris: Ben Mboi. Dialah satu-satunya dokter AD sekaligus combatant dan airborne yang diterjunkan di Irian Barat tahun 1962 dalam Operasi Naga. Bahkan hingga kini dia satu-satunya dokter yang ikut perang dalam sejarah TNI. Bersama istrinya, Nafsiah Mboi, dia menerima Penghargaan Ramon Magsasay pada 1986.

Ketika film Human Face of Indonesia produksi ABC (1986), yang menampilkan kiprahnya sebagai Gubernur NTT, ditayangkan di Australia, orang berkomentar, "if what Ben Mboi had achieved in NTT represents the Indonesian Army, the there is no militarism in Indonesia."

Kolonel Dokter Poernomosidi, seorang adik kelas Ben Mboi di FKUI, menjuluki Ben Mboi Werkudoro: Tokoh yang kalau bicara ceplas-ceplos dan apa adanya. Maka tak heran di sepanjang memoar bertaburan kisah menarik yang ditulis dengan gaya blak-blakan.

Membaca memoar ini kita seperti membaca penggalan-penggalan sejarah Indonesia. Misalnya, ada kisah tentang "Holandia 1963: Misteri Macan Tutul dan Jos Soedarso", "Achmad Jani, the General of Generals", "Naluri Fund Raising Pak Harto", "Nujum Kejatuhan Pak Harto", serta kisah anak menteri menjadi backing pengusaha hingga masuk ke ranah kebijakan.

Namun tanpa ragu pula Ben Mboi menceritakan kegagalan yang dialaminya, dan memberikan refleksi atas beberapa penggalan hidupnya terhadap situasi sekarang. Persis pada titik inilah dia memberikan pengertian baru tentang fungsi sebuah memoar.

Dengan mengajukan empat pertanyaan yang diilhami pidato John F Kennedy pada 1961, Ben Mboi menantang kita untuk menjadi Hakim Sejarah: Was Ben Mboi truly a man of courage? Was Ben Mboi truly a man of judgment? Was Ben Mboi truly a man of integrity? Was Ben Mboi truly a man of dedication?

Kamis, 17 November 2016

Keamanan Nasional Negara Kecil

Judul
:
Keamanan Nasional Negara Kecil, Sistem Terpadu di Timor Leste
Penulis
:
Julio Tomas Pinto
Penerbit
:
Djaman Baroe
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
280
ISBN
:
978-602-99360-2-5
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Ada
                                   
"Kepada penulisnya, Secretary of State for Defence Pemerintahan Konstitusional ke IV-V, Julio Tomas Pinto, patut dihargai kontribusi besarnya, selama masa pengabdiannya, terhadap proses pemberdayaan dan profesionalisasi Angkatan Bersenjata Timor Leste, dan juga dalam membangun kerangka konseptual dan legal ini yang pada akhirnya berwujud implementasi resmi tentang suatu Sistem Terpadu dari Angkatan Pertahanan dan Keamanan moderen demi menjaga stabilitas nasional. Saya sampaikan selamat atas inisiatif untuk mempublikasi buku ini yang menorehkan sebuah catatan yang sangat berguna agar dapat dipahami lebih baik lagi tentang reformasi dan evolusi sektor Pertahanan dan Keamanan di Timor Leste, suatu pilar nasional yang amat penting di dalam konstruksi suatu negara berdaulat yang aman, sejahtera dan bebas." (Kay Rala Xanana Gusmao-Perdana Menteri Timor Leste (2007-2015).

"Buku ini, melalui kontribusinya dalam menjelaskan pembangunan di bidang keamanan nasional di Timor Leste, sudah barang tentu disambut baik oleh pihak-pihak yang tertarik dengan perkembangan di Timor Leste dewasa ini. Penjelasan rinci yang diberikan oleh Julio Tomas Pinto, yang didasarkan pada pemahaman penulis yang mendalam tidak hanya secara konseptual dan teoritik mengenai keamanan nasional tetapi juga karena pengalaman praktis yang dimilikinya, menjadikan buku ini sebagai referensi penting. Pengalaman Timor Leste dalam membangun sistem keamanan nasional mengandung banyak pelajaran penting yang bisa dipetik oleh negara-negara lain yang juga sedang melakukan hal serupa, termasukdi Indonesia. Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada penulis atas karyanya ini. Karya-karya berikutnya sudah barang tentu ditunggu banyak pihak.” (Dr.Rizal Sukma-Csis, Jakarta)

Rabu, 16 November 2016

Timor Timur Perginya Si Anak Hilang

Judul
:
Timor Timur Perginya Si Anak Hilang
Penulis
:
Lela E. Madjiah
Penerbit
:
Antara Pustaka Utama
Tahun Cetak
:
2002
Halaman
:
230
ISBN
:
979-9258-11-1
Harga
:
Rp. 70.000
Status
:
Ada

Pertikaian senantiasa menyisahkan dua hal: kemenangann dan kekalahan. Bagi Indonesia, lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kekalahan. Sebaliknya, kemerdekaan Timor Timur merupakan kemenangan bagi mereka yang dengan tak kenal lelah berjuang untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Apakah memang sesederhana itu persoalannya?. Para pejuang integrasi menganggap kemerdekaan Timor Timur sebagai bentuk pengkhianatan Indonesia (baca: TNI). “TNI pengkhianat, kasih turun merah putih,” ungkap seorang pejuang integrasi.

Perasaan marah dan putus asa menghinggapi para pejuang integrasi dan mengingatkan penulis akan nasib jutaan rakyat Vietnam Selatan yang merasa ditinggalkan oleh sekutunya, Amerika Serikat.

Buku ini mencoba melihat Timor Timur dari sudut pandang Indonesia, termasuk TNI dan para pejuang integrasi, yang bahkan sejak tahun 1950an telah mulai mengangkat senjata untuk mengusir penjajah Portugis dari tanah kelahiran mereka.

Lebih dari itu, buku ini mencoba mengajak pembaca, khususnya rakyat Indonesia dan TNI, untuk bercermin dari kekalahan di Timor Timur, bertanya pada diri sendiri: apa yang salah?

Timor Timur telah membuat Indonesia terpuruk, dari bangsa yang memproklamirkan diri sebagai bangsa yang cinta damai dan kemerdekaan, sebagai bangsa penindas. Bagaimana Indonesia bangkit dari keterpurukan itu dan mengembalikan kebanggaannya sebagai bangsa yang besar yang cinta damai dan kemerdekaan? Itulah pertanyaan besar yang harus kita jawab bersama.


Selasa, 15 November 2016

Dua Kali Merdeka, Esai Sejarah Politik Timor Leste

Judul
:
Dua Kali Merdeka, Esai Sejarah Politik Timor Leste
Penulis
:
Avelino M. Coelho (Shalar Kosi FF.)
Penerbit
:
Djaman Baroe
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
123
ISBN
:
978-979-18055-5-1
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Uraian buku ini membuka pengetahuan dan wawasan baru bagi para pembaca di Indonesia dan Timor Leste mengenai sejarah Timor Leste, dan kaitannya dengan Indonesia. Buku ini menjadi jawaban bagi ketidaktahuan rakyat Indonesia selama ini yang membuat mereka sulit untuk memahami mengapa Timor Leste merdeka dari Indonesia? Dan mengapa pula pernah bergabung? Apa yang sesungguhnya terjadi di tingkat Internasional, regional, dan lokal (Timor Leste dan Indonesia) pada saat itu? Sementara bagi rakyat Timor Leste, buku ini memberi penjelasan terhadap banyak hal terkait sejarah politik dan hukum negeri mereka yang masih gelap dan membutuhkan penerangan. Karya ini sangat penting bukan hanya oleh fakta yang diungkapkannya, namun juga sudut pandangannya, karena ditulis oleh seorang mantan pejuang kemerdekaan yang terlibat langsung dalam gerilya bersenjata di hutan Timor Leste dan gerilya di Indonesia.

"Sebagai sebuah esei yang membahas beberapa aspek sejarah politik Timor Leste, tulisan ini juga memajukan ke depan mata orang Indonesia hal-hal penting dan yang rata-rata tidak disadari oleh mayoritas rakyat Indonesia. Sekaligus, mengangkat hal-hal baru yang pasti merupakan tantangan buat pemikiran politik di Timor Leste sendiri. (Max Lane, sejarahwan dan penulis buku "Malapetaka di Indonesia" (2012) dan "Bangsa yang Belum Selesai" (2012)).

Avelino pendiri dan tokoh Partai Sosialis Timor-Leste (PST) merupakan pelaku sejarah lahirnya Timor Leste merdeka. Tak banyak pelaku sejarah yang menungkan pengalaman dan pandangannya dalam bentuk buku. Dari yang sedikit, Avelino salah satunya. Dua Kali Merdeka, esai sejarah politik Timor Leste, merupakan catatan sejarah kritisnya. (Tri Agus S. Siswowiharjo, mantan aktivis Solidamor, kini staf pengajar di Prodi Ilmu Komunikasi STPMD AMPD Yogyakarta).

Selasa, 08 November 2016

Komodo Inside

Judul
:
Komodo Inside “Eleanor, nantikan kedatanganku.”
Penulis
:
Yuditeha
Penerbit
:
Grasindo
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
102
ISBN
:
978-602-251-559-3
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Kosong

Di pulau komodo, Tunas dan kawan-kawan memulai penelitian. Mempertemukan mereka dengan Aida Mose, Labirin Leka (ranger), dan tim peneliti Kell Fraser. Terjadi banyak kisah, salah satunya penemuan serendipity di tengah musim kemarau basah yang dapat mengancam habitat komodo.

Seperti pencarian yang akhirnya menuntun kepada perjumpaan, masing-masing kelompok mahasiswa dan kelompok peneliti menemukan takdirnya. Hingga salah satu pemuda bernama Hapsa mengalami kisah misteri dengan gadis bernama Eleanor, sosok yang mengingatkan cerita tentang legenda Pulau Komodo.

Senin, 07 November 2016

Seri Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Seri Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur
Penyusun
:
Mery Desianti, SS
Penerbit
:
Karisma Publishing Group
Tahun Cetak
:
-
Halaman
:
102
ISBN
:
978-602-200-932-0
Harga
:
Rp. 21.000
Status
:
Ada

Cerita rakyat merupakan khasanah bangsa yang harus dilestari-kan. Di samping itu, isi dalam cerita rakyat banyak mengandung unsur pendidikan yang dapat diambil amanatnya.Sehingga buku ini kaya akan manfaat bagi kecerdasan emosional anak. Cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini juga cukup menghibur dengan menyajikan delapan cerita rakyat.

Cerita rakyat seluruhnya tidak mempunyai seorang pengarang yang pasti. Berdasarkan kepercayaan nenek moyang, cerita tersebut berkembang dan meluas dari mulut ke mulut. Oleh karena ituf untuk menyimpan dan menjaga agar cerita rakyat ini tidak mudah terlupakan, ditulislah buku Seri Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur ini. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya kepada anak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...