Judul
|
:
|
Timor Timur Perginya Si Anak Hilang
|
Penulis
|
:
|
Lela E. Madjiah
|
Penerbit
|
:
|
Antara Pustaka Utama
|
Tahun Cetak
|
:
|
2002
|
Halaman
|
:
|
230
|
ISBN
|
:
|
979-9258-11-1
|
Harga
|
:
|
Rp. 70.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Pertikaian senantiasa menyisahkan dua hal: kemenangann dan
kekalahan. Bagi Indonesia, lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan kekalahan. Sebaliknya, kemerdekaan Timor Timur merupakan
kemenangan bagi mereka yang dengan tak kenal lelah berjuang untuk memisahkan
diri dari Indonesia.
Apakah memang sesederhana itu persoalannya?. Para pejuang
integrasi menganggap kemerdekaan Timor Timur sebagai bentuk pengkhianatan
Indonesia (baca: TNI). “TNI pengkhianat, kasih turun merah putih,” ungkap
seorang pejuang integrasi.
Perasaan marah dan putus asa menghinggapi para pejuang
integrasi dan mengingatkan penulis akan nasib jutaan rakyat Vietnam Selatan
yang merasa ditinggalkan oleh sekutunya, Amerika Serikat.
Buku ini mencoba melihat Timor Timur dari sudut pandang
Indonesia, termasuk TNI dan para pejuang integrasi, yang bahkan sejak tahun
1950an telah mulai mengangkat senjata untuk mengusir penjajah Portugis dari
tanah kelahiran mereka.
Lebih dari itu, buku ini mencoba mengajak pembaca, khususnya
rakyat Indonesia dan TNI, untuk bercermin dari kekalahan di Timor Timur,
bertanya pada diri sendiri: apa yang salah?
Timor Timur telah membuat Indonesia terpuruk, dari bangsa
yang memproklamirkan diri sebagai bangsa yang cinta damai dan kemerdekaan,
sebagai bangsa penindas. Bagaimana Indonesia bangkit dari keterpurukan itu dan
mengembalikan kebanggaannya sebagai bangsa yang besar yang cinta damai dan
kemerdekaan? Itulah pertanyaan besar yang harus kita jawab bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar