Judul
|
:
|
Jejak-Jejak Kaki Tuhan, Kisah Kebangunan
Rohani Terbesar dalam Sejarah Dunia yang Terjadi di So’e
|
Penulis
|
:
|
Jermia Manu
|
Penerbit
|
:
|
Metanoia Publishing
|
Tahun Cetak
|
:
|
2004
|
Halaman
|
:
|
152
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 75.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Saya
percaya Roh Kudus. Tidak ada yang mustahil bagi Roh Kudus (termasuk melakukan
mukjizat). Kebangunan rohani yang terjadi harus membangun masyarakat, secara
batin maupun fisik. Kita perlu menindaklanjuti bagi kesejahteraan bersama dan
bertanggung jawab kepada generasi mendatang. Kebangunan rohani tersebut harus
memberi pencerahan dan menjadi daya dorong pada masyarakat untuk berprestasi
dengan cara yang benar sehingga kemandirian lokal dan keunggulan lokal dapat
terwujud dan bukan dengan cara saling mencemarkan atau sikut-sikutan. Jika ada
perbedaan dialog, maka harus diutamakan. Ada tiga hal yang perlu dimiliki oleh
umat Tuhan, yaitu: 1) kemampuan kemandirian, 2) kemampuan dialog, dan 3)
kemampuan berprestasi dengan cara yang benar. (Piet A. Tallo SH/Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang, Gubernur
NTT 1998-2003, 2003-2008)
Kebangunan
rohani yang terjadi di So’e merupakan pernyataan Tuhan bahwa Ia mengasihi umat
Tuhan di Timor. Kebangunan rohani tersebut seperti angin yang berembus dari
timur kemudian menuju ke arah barat dengan dashyatnya. Kebangunan rohani
tersebut merupakan anugerah Tuhan semata-mata. “Api” tersebut harus dijaga
dengan baik, supaya tidak padam dan beralih ke tempat yang lain. Kebangunan
rohani tersebut juga merupakan suatu pernyataan bahwa Tuhan yang melakukan
hal-hal besar di kalangan Pentakosta dan Karismatik, juga telah melakukan hal
yang sama di kalangan Protestan (Tuhan tidak pilih kasih). (Pendeta Wiem Gaspersz, S. Th./Ketua Persekutuan Injili Indonesia NTT,
Pimpinan Daerah Yayasan Ayub NTT)
Puji
Tuhan, buku ini dapat diterbitkan. Saya sangat mengharapkannya. Terima kasih
Jermia atas harga yang sudah kamu bayar untuk menuliskan buku ini. Saya
anjurkan buku ini dibaca oleh siapa saja yang haus akan kegerakan dan lawatan Tuhan,
terutama bagi kita orang Timur. sehingga kita tahu fakta dan kebenaran yang
terjadi pada tahun 1965 ketika Tuhan melawat tanah Timor yang kita cintai ini,
khususnya Kota So’e. Banyak dari mereka yang menjadi saksi hidup karena
mengalami lawatan Tuhan pada waktu itu, masih hidup hingga kini sebagai sumber
fakta untuk penulisan buku ini. Saya percaya Tuhan belum selesai. Mari harapkan
sesuatu yang lebih besar lagi dari Tuhan, nantikan Dia. Lawatan yang lebih
dashyat pasti terjadi…. Transformasi pasti terjadi! Tuhan memberkati. (Jonathan Ari A. Ndun/Pemimpin GAP Kupang,
NTT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar