Judul
|
:
|
Air Minum Kota Kupang Uncover
|
Penulis
|
:
|
Noldy Mumu
|
Penerbit
|
:
|
Rafikatama
|
Tahun Cetak
|
:
|
2017
|
Halaman
|
:
|
44
|
ISBN
|
:
|
978-602-6850-37-9
|
Harga
|
:
|
NFS
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Kota Kupang termasuk salah satu daerah yang belum optimal dalam
hal penyelenggaraan pelayanan air minum dari 22 daerah kabupaten/kota di
Provinsi NTT. Predikatnya sebagai ibukota provinsi menjadi beban tersendiri
karena selalu menjadi sorotan dalam banyak hal terutama berhubungan dengan
pemenuhan pelayanan public termasuk didalamnya penyelenggaraan pelayanan air
minum.
Sejak Kupang masih merupakan ibu kota Kabupaten Kupang, hingga
saat ini menjadi daeraotonom Kota Kupang, penyelenggaraan air minum di daerah
ini seakan tidak pernah lepas dari kata ‘belum optimal’. Kata belum optimal ini
semakin kompleks seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk secara drastic
akibat gencarnya arus urbanisasi sementara ketersediaan air baku terus
menyusut.
Adalah sebuah fenomena actual di Kota Kupang hari ini ketika kita
menyaksikan hal-hal sebagai berikut; adanya protes pelanggan yang tidak puas
akibat pasokan air PDAM yang minim, adanya teriak warga kota yang belum
terlayani jaringan pipa PDAM dan terpaksa harus membayar mahal untuk air dari
truk tangki komersial.
Sementara itu di sisi lain kita melihat ‘cuek’nya PDAM Kabupaten
Kupang yang tetap eksis berbisnis dalam wilayah Kota Kupang, diramaikan lagi
munculnya Badan Layanan Umum Daerah Air Minum (BLUD-AM) Provinsi NTT yang
seolah tak mau ketinggalan menjadi bagian dari ‘frame’. Harapan penyelenggaraan air minum perpipaan yang ideal di
daerah ini ibarat merindukan segarnya embun pagi di siang hari bolong. Inilah fenomena
actual penyelenggaraan air minum di Kota Kupang yang selama ini seolah
merupakan kemelut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar