Judul |
: |
Mendobrak
Penindasan Atoni Meto |
Penulis |
: |
Krisdyatmiko |
Penerbit |
: |
IRE
Yogyakarta |
Tahun
Cetak |
: |
2005 |
Halaman |
: |
150 |
ISBN |
: |
979-98182-1-4 |
Harga |
: |
Rp. - |
Status |
: |
Kosong |
Atoni Meto / Atoin Meto / Atoni Pah Meto merupakan salah satu etnis di Indonesia yang menempati wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagaimana komunitas adat lainnya di nusantara. Atoni Meto secara historis telah memiliki kedaulatannya sendiri. Namun seiring perjalanannya, mereka telah mengalami proses marginalisasi sejak jaman kerajaan sampai dengan era reformasi saat ini.
Suatu kondisi yang kontadiktif jika negara ini tengah mencanangkan diri memasuki era reformasi yang ditandai dengan pengelolaan negara secara demokratis, namun pada kenyataannya kebijakan pemerintah tetap saja mengabaikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat adat. Selain negara, aktor di balik penindasan masyarakat adat adalah kaum kapitalis. Kolaborasi megara dengan dengan kaum kapitalis menjadi ratapan kesedihan atas ketidakberdayaan masyarakat adat.
Buku ini mengajak pembaca menelusuri jejak-jejak perjalanan sejarah marginalisasi Atoni Meto serta mengungkap perjuangan apa saja yang telah mereka lakukan dalam menegakkan keadilan bagi kesejahteraan mereka. Banyak yang telah mereka lakukan, namun masih banyak pula PR yang harus mereka kerjakan karena selalu saja muncul bentuk-bentuk baru dari penindasan terhadap masyarakat adat.
Banyak pembelajaran yang dapat diperoleh dari bumi Meto, salah satunya adalah kegigihan mereka dalam melawan penindasan, sebagaimana motto Atoni Meto “meup on ate, he muah on usif” (kerjalah seperti hamba agar makan seperti raja).