Judul |
: |
Samudra Cinta Ikan Paus |
Penulis |
: |
Bara Pattyradja |
Penerbit |
: |
Asusupi Bandung |
Tahun Cetak |
: |
2013 |
Halaman |
: |
- |
ISBN |
: |
- |
Harga |
: |
Rp.- |
Status |
: |
Kosong |
\
…kepada Paul Budi Kleden…
(1)
di kaki bukit
Larantuka
engkaulah gunung batu
yang bersila
hening bagai kaku
pohonan
paul, paul
kau masih saja sesunyi
air sebisu tanah
saat mata nasib yang
jalang
memberiku isyarat
penuh gemuruh
apakah kita?
boneka kertas yang
pasrah dijarah sejarah
ataukah Sishifus
yang tak pernah
menyerah
pada kutuk batu? hari
demi hari
hanyalah gugusan karma
yang terlunta dan duka
maha raja bertahta
dalam perjalanan ini
telah kuikat takdir
kasapku
dengan seluruh
kebebasanku
tak akan ada batas
yang sanggup
melerainya
(2)
ke pulau diri………
bersama burung-burung
yang kau lepaskan
dari menara-menara
hijau
aku seberangi kembali
selat Solor
laut begitu asin
tangan-tangan dingin
penuh garam
menyalakan lampu-lampu
damar
di daratan
kulihat masalalu
berjalan
kucium bau manusia
Portugis
di seberang lengang
benteng Lohayong
inikah tanah ibu?
oh, aku seperti sedang
memasuki
kesuyian tiada tara
tak kudengar riak
bahkan disini angin
tak bertubah
sayap-sayapku yang
patah
kembali utuh bagai
bahasa
yang mengikat lidahku
(3)
Lamahala…….
kucari juga diriku
disitu
tapi yang kutemui cuma
sepotong sedu
yang maikn lama makin
perih
di dadaku
apa yang salah?
hingga orang-orang
kampung butuh kejahatan
untuk menjagal diri
sendiri
tak kutanam dendam di
bawah darahku
meski mata pisau
goreskan luka
silsilah dagingku
pada maut dan kiamat
aku pasrahkan batas
duka
segala yang terampas
dari sisiku
akan terampas dari
sisi mereka
(4)
maka jangan titahkan
padaku
untuk masuk menemu
diri
sebab aku akan mati
seperti Sartre yang
mati
memasuki diri orang
lain
“sebab neraka adalah
orang lain”
dan sedih akan kembali
tiba
seperti kapal-kapal
kembali
dari bandar-bandar
yang jauh
maka buat saja aku
lelah
ludahkan padaku segala
yang pahit
dengan begitu aku akan
merasakan
manisnya pengembaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar