Judul |
: |
Tubuh & Bahasa: Aspek-Aspek
Linguistis Pengungkapan Pandangan Masyarakat Lewolema terhadap Kesehatan |
Penulis |
: |
Chatarina Pancer Istiyani |
Penerbit |
: |
Galang Press – Yogyakarta |
Tahun Cetak |
: |
2004 |
Halaman |
: |
310 |
ISBN |
: |
979-9341-95-7 |
Harga |
: |
Rp.100.000 |
Status |
: |
Kosong |
Membicarakan suatu pandangan berarti pula membicarakan suatu pengetahuan. Dihubungkan dengan bahasa, maka yang muncul pertama adalah pengetahuan, sedang bahasa merefleksikannya. Bahasa adalah bagian dari pengetahuan kita. Bahasa yang dimiliki seseorang dalam sebuah masyarakat merupakan hasil pengenalan (cognition) terhadap lingkungan sekitarnya dan karenanya terkait dengan kebudayaan.
Sistem kognitif terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, dan nilai yang berada dalam pikiran setiap individu masyarakat. Sedang, bahasa sebagai salah satu unsur pokok kebudayaan itu merupakan sistem simbol. Maka, dalam bahasalah tersimpan khasanah kebudayaan suatu masyarakat.
Dalam alur pikir itu, buku ini menganalisis pandangan masyarakat Lewolema, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap masalah kesehatan. Perunutan pandangan masyarakat Lewolema terhadap kesehatannya ditempuh melalui tiga ranah semantik dasar: kesehatan, sakit dan penyembuhan.
Analisis buku ini menunjukkan keterkaitan erat antara
bahasa, kesehatan dan pandangan hidup masyarakat Lewolema. Konsepsi masyarakat
Lewolema terhadap kesehatan, seperti terekspresikan dalam bahasa mereka, ternyata
tidak hanya meliputi kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental yang
tercermin pada individu, masyarakat, maupun interrelasi sosial mereka. Pemaknaan
mental ini menunjukkan bahwa orang dikatakan dalam keadaan fisik dan mental
jika ia dapat memenuhi kebutuhan pokok, melaksanakan berbagai ritual, aktivitas
sosial, menaati tata cara, anjuran dan mengidahkan larangan. Dinamika kondisi
kesehatan individu dan masyarakat Lewolema dihasilkan oleh efek-efek kultural
hubungan individu atau masyarakat dengan alam, sesama manusia, nenek moyang,
dan Wujud Tertinggi yang menuju pada proses keseimbangan kosmis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar