Mgr. Gabriel Manek, SVD Uskup, Pendiri Tarekat Putri Reinha Rosari

Judul	:	Mgr. Gabriel Manek, SVD Uskup, Pendiri Tarekat Putri Reinha Rosari
Penulis	:	P. Alex Beding, SVD
Penerbit	:	Tarekat Puteri Reinha Rosari
Tahun Cetak	:	2001
Halaman	:	110
ISBN	:	-
Harga	:	Rp. 75.000
Status	:	Ada

Salah satu di antara sentra Gereja yang amat subur di seluruh dunia ialah Flores yang telah mendengar tentang nama Tuhan Yesus sejak sekitar 500 tahun lampau. Di situlah ‘Sabda Allah turun seperti hujan dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,…… dan tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya’ (bd. Yes. 55:10-11).

Mgr. G. Manek yang menjadi Uskup Larantuka pada 1951 mengenal baik wilayah keuskupannya sebagai seorang gembala yang mengenal baik kawanannya yang memiliki dan menghayati dengan setia warisan iman mereka. Itulah Sumber Daya Manusia yang sudah tiba waktunya untuk lebih dikembangkan, dilengkapi dan disiapkan serta dimanfaatkan guna menjalankan karya pelayanan dan pembangunan Tubuh Kristus (Ef. 4:12). Dengan pelbagai kurnia bakat dan semangat para putera-puteri di wilayah ini Gereja laksana dihias dengan dandanan indah bagi suaminya (bd. Why. 12:2) supaya semakin jelas menyatakan kebijaksanaan Allah yang beraneka ragam (Dekrit Perfectae Caritatis, pendahuluan).

Pada mengakhiri abad ke-21, tarekat ini sudah mengumpulkan banyak pengalaman dan ingin membukukan kenangan-kenangan dari masa lampau: pertama, mengenal tokoh pendiri mereka Mgr. Gab. Manek, SVD yang sudah meninggal pada 30 Nopember 1989 di Amerika Serikat; kedua, memberikan satu gambaran tentang tarekat Putri Reinha Rosari dan perkembangannya. Untuk maksud ini pemimpin Tarekat Reinha Rosari sudah meminta kesediaan P. Alex Beding SVD., untuk menyusun sebuah buku, yang diterbitkan ini.

Dengan mendirikan tarekat PRR, Mgr. Gab. Manek SVD menunjukkan pandangannya yang “profetis” ke depan mengenai sumber daya manusia, khususnya kaum perempuan di Flores pada zaman kita serta mengenal peranan mereka yang penting bagi pembangunan Gereja dan masyarakat.