Judul
|
:
|
Orang Sabu dan Budayanya
|
Penulis
|
:
|
Robert Riwu Kaho
|
Penerbit
|
:
|
Jogja Global Media
|
Tahun Cetak
|
:
|
2005
|
Halaman
|
:
|
198
|
ISBN
|
:
|
979-99724-0-X
|
Harga
|
:
|
Rp. -
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Sampai hari ini ada dua kata yang
setiap hari diucapkan berkaitan dengan orang Sabu yaitu Hawu dan Sabu. Dalam
percakapan sehari-hari kata Sabu
diucapkan oleh semua orang, baik oleh orang Sabu maupun bukan orang Sabu.
Sebaliknya orang Sabu sendiri, pada waktu mereka sedang bercakap-cakap dalam
bahasa Sabu pasti kata Hawu yang
diucapkan. Sudah barang tentu ada yang bertanya mengapa gerangan sehingga
terjadi perbedaan sebutan seperti itu?
Orang Sabu pada umumnya menamakan
dirinya Do Hawu. Pulau Sabu mereka
sebut Rai Hawu. Do adalah singkatan dari kata dou,
artinya orang atau manusia. Jadi arti kata do
Hawu adalah orang atau manusia Hawu
artinya tanah atau negeri Hawu.
Bahasa orang Sabu disebut Li Hawu.
Segala apa saja yang dipandang sebagai yang asli atau yang berasal dari Sabu
selalu dikenakan kata sandang Hawu,
sedang yang berasal dari luar atau bukan asli Sabu dikenakan kata sandang ‘jawa. Misalnya sorghum, kambing,
sarung/selimut Sabu, sebab itu mereka menyebut tarae hawu, ki’i hawu, ei/hi’ji huri hawu dan emmu hawu. Sebaliknya jagung (corn), domba, kain batik dan rumah
berbentuk bukan asli Sabu mereka sebut terae
‘jawa, ki’i ‘jawa, hi’ji/hi’gi ‘jawa dan emmu ‘jawa. Kata sandang hawu sudah dipergunakan sejak zaman
dahulu kala yaitu sejak generasi ke-8 orang Sabu yang bernama Hawu Miha. Hawu Miha sama artinya Hawu
bin Miha atau Hawu anak dari Miha. Nama beliaulah yang dipakai menjadi nama
dari Do Hawu dan Rai Hawu.
dimana ya yang jual buku ini ....????
BalasHapusbuku ini masiH?
BalasHapusMohon info dimana di jual buku ini. terima kasih
BalasHapusMaaf sudah habis, tidak cetak lagi. mungkin minat dengan http://daonlontarbooks.blogspot.com/2015/11/dunia-orang-sawu.html
Hapus