|
Judul |
: |
Arti Lambang dan Fungsi Tata Rias Tradisional Pengantin
Daerah Nusa Tenggara Timur |
|
Penulis |
: |
Drs.
B.K. Kotten dkk |
|
Penerbit |
: |
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan |
|
Tahun
Cetak |
: |
1987 |
|
Halaman |
: |
133 |
|
ISBN |
: |
- |
|
Harga |
: |
NFS |
|
Status |
: |
Kosong |
Dalam masyarakat tradisional, pengakuan tradisional sosial itu sangat penting, sehingga memerlukan berbagai cara dan usaha agar tercapai tujuan sebaik-baiknya, yaitu dengan merias pengantin seistimewa mungkin dan menyelenggarakan upacara dan pesta perkawinan semeriah-meriahnya dengan biaya yang sangat mahal. Dan ini sekaligus untuk meluapkan rasa gembira seluruh keluarga atas berlangsungnya peristiwa hidup yang mat penting itu.
Perwujudan tata rias pengantin tidak bebas dari rangkaian pesan yang hendak disampaikan lewat lambang-lambang yang dikenal dalam tradisi masyarakatnya. Karena itu mengerjakannya harus dengan kecermatan agar tidak menyimpang dari ketentuan yang lazim, bahkan di kalangan masyarakat tertentu ada orang khusus yang tampil sebagai juru rias pengantin.
Lambang-lambang yang diungkapkan dalam tata rias pengantin dan lain-lain perlengkapan upacara perkawinan merupakan pencerminan dari cora kebudayaan dalam arti nilai-nilai yang menjadi pola tingkah laku masyarakat yang bersangkutan.
Dalam buku ini berisi tata rias pengantin, arti lambang dan fungsinya yang berasal dari Suku Bangsa Tetun, Lamaholot, Sumba, Dawan dan Sikka.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar