Kamis, 13 Oktober 2016

Citra Manusia Berbudaya, Sebuah Monografi tentang TIMOR dalam Perspektif Melanesia

Judul
:
Citra Manusia Berbudaya, Sebuah Monografi tentang TIMOR dalam Perspektif Melanesia
Penulis
:
Gregor Neonbasu SVD, Ph.D.
Penerbit
:
Antara Publishing – Universitas Katolik Widya Mandira Kupang NTT
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
520
ISBN
:
978-979-8387-33-3
Harga
:
Rp. 120.000
Status
:
Ada

Buku luar biasa Dr. Gregor Neonbasu SVD ini merupakan sumbangan penting bagi pustaka tentang apa dan siapa itu bangsa Indonesia. Buku ini betul-betul sebuah karya magistral, sebuah tulisan yang akan merangsang penelitian-penelitian selanjutnya. Meskipun buku ini terdiri atas makalah-makalah yang pernah mandiri, namun buku ini merupakan kesatuan yang menyajikan segi-segi penting tentang masyarakat di Timor. Yang khas bagi buku ini adalah bahwa baik Timor Barat Indonesia maupun Timor Leste diangkat oleh Dr. Gregor. “Monografi tentang Timor” ini penting, perlu diperhatikan tidak hanya oleh mereka yang ingin tahu tentang manusia Indonesia East of Bali, melainkan oleh siapa saja yang ingin lebih tahu siapa sih itu manusia Indonesia. [Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno S] 

Romo Gregor adalah seorang anthropolog yang telah menjadikan usaha pengenalan dan pemahaman akan corak dan dinamika kehidupan masyarakat pedesaan sebagai tugas utama. Betapapun ia tahu dan sadar juga bahwa dari sudut politik sebagian dari wilayah Pulau Timor ini – yaitu wilayah yang kini dikenal sebagai Timor Leste – bukan wilayah Republik Indonesia, tetapi bukankah secara geografis dan anthropologis wilayah ini tidak bisa dipisahkan dari yang lain? Bukankah penduduk kedua belah bagian Timor ini menyadari juga bahwa hanyalah sejarah politik dan sistem serta landasan kekuasaan politik.

…tidaklah salah kalau dikatakan bahwa buku Romo Gregor ini adalah pelopor bangsa dalam kajian berbagai aspek anthropologi dari Pulau Timor. Semoga semua anak bangsa – tidak hanya mereka yang berasal atau berdiam di Pulau Timor atau bahkan Nusa Tenggara Timur – bisa merasakan apa artinya keakraban akademis dalam kehidupan “sebangsa dan setanah air” setelah membaca sumbangan Romo Gregor, sang anthropolog, Ph.D dari ANU Canberra. [Prof. Dr. Taufik Abdullah]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...