Judul
|
:
|
Citra Manusia Berbudaya, Sebuah Monografi tentang
TIMOR dalam Perspektif Melanesia
|
Penulis
|
:
|
Gregor Neonbasu SVD, Ph.D.
|
Penerbit
|
:
|
Antara Publishing – Universitas Katolik
Widya Mandira Kupang NTT
|
Tahun Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
520
|
ISBN
|
:
|
978-979-8387-33-3
|
Harga
|
:
|
Rp. 120.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Buku luar biasa Dr. Gregor Neonbasu SVD
ini merupakan sumbangan penting bagi pustaka tentang apa dan siapa itu
bangsa Indonesia. Buku ini betul-betul sebuah karya
magistral, sebuah tulisan yang akan merangsang penelitian-penelitian selanjutnya. Meskipun buku ini terdiri atas
makalah-makalah yang pernah mandiri, namun buku
ini merupakan kesatuan yang menyajikan segi-segi
penting tentang masyarakat di Timor. Yang khas bagi buku ini
adalah bahwa baik Timor Barat Indonesia maupun Timor Leste
diangkat oleh Dr. Gregor. “Monografi tentang Timor” ini penting, perlu diperhatikan
tidak hanya oleh mereka yang ingin tahu tentang manusia Indonesia East of Bali, melainkan oleh siapa saja
yang ingin lebih tahu siapa sih itu manusia Indonesia. [Prof. Dr. Franz
Magnis-Suseno S]
Romo Gregor adalah seorang
anthropolog yang telah menjadikan usaha pengenalan dan pemahaman akan corak dan
dinamika kehidupan masyarakat pedesaan sebagai tugas utama. Betapapun ia tahu
dan sadar juga bahwa dari sudut politik sebagian dari wilayah Pulau Timor ini –
yaitu wilayah yang kini dikenal sebagai Timor Leste – bukan wilayah Republik
Indonesia, tetapi bukankah secara geografis dan anthropologis wilayah ini tidak
bisa dipisahkan dari yang lain? Bukankah penduduk kedua belah bagian Timor ini
menyadari juga bahwa hanyalah sejarah politik dan sistem serta landasan
kekuasaan politik.
…tidaklah salah kalau dikatakan bahwa
buku Romo Gregor ini adalah pelopor bangsa dalam kajian berbagai aspek
anthropologi dari Pulau Timor. Semoga semua anak bangsa – tidak hanya mereka
yang berasal atau berdiam di Pulau Timor atau bahkan Nusa Tenggara Timur – bisa
merasakan apa artinya keakraban akademis dalam kehidupan “sebangsa dan setanah
air” setelah membaca sumbangan Romo Gregor, sang anthropolog, Ph.D dari ANU
Canberra. [Prof. Dr. Taufik Abdullah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar