Judul
|
:
|
Narkoba Sayonara
|
Penulis
|
:
|
Fanny
Jonathans Poyk
|
Penerbit
|
:
|
Erlangga
|
Tahun Cetak
|
:
|
2006
|
Halaman
|
:
|
256
|
ISBN
|
:
|
978-979-7816-78-0
|
Harga
|
:
|
Rp. -
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Ketika
kampanye antinarkoba dibombardir oleh pesan-pesan bernada “tidak/jangan” yang
vulgar di tepi jalan, rasanya kita butuh jenis pesan lain. Pesan “tidak/jangan”
tadi sering kali tak disertai alasan. Atau, kalaupun iya, sifatnya hanya
menekankan apa yang semua orang sudah ketahui (stating the obvious). Akibatnya,
anjuran berhenti memakai narkoba makin terasa klise. Keputusan untuk
berhenti/keluar/sembuh adalah sebuah sikap utuh (kesatuan antara aspek
kognitif, afektif, dan konatif).
Tak bisa hanya aspek kognitif/pengetahuan
saja yang disentuh melalui kampanye/buku bernuansa medis. Aspek afektif/rasa
juga perlu digugah atau disentuh. Narkoba Sayonara adalah upaya menggugah rasa
tadi. Dua belas kisah tentang kehidupan pengguna narkoba, tersaji. Beragam. Ada
yang karena dikekang, dijadikan korban obsesi orang tua, sikap protektif yang
berlebihan, dll. Melalui kisah naratif orang diajak untuk sadar. Narkoba
sayonara adalah pesan subtil yang lebih memiliki kedalaman makna daripada
sekadar “jangan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar