Judul
|
:
|
Perbandingan
Kondisi Kota Kupang Sebelum dan Setelah Pembentukan Kotamadya Kupang Tahun
1990-2001
|
Penulis
|
:
|
Jefry Heumasse
|
Penerbit
|
:
|
Program Studi
Magister Perencanaan Kota dan Daerah Jurusan Ilmu-Ilmu Teknik – Program
Pascasarjana UGM Yogyakarta
|
Tahun Cetak
|
:
|
2003
|
Halaman
|
:
|
245
|
ISBN
|
:
|
-
|
Sumber
|
:
|
|
Download
|
:
|
Peningkatan
status Kota Kupang dari administratif menjadi kotamadya pada tahun 1996 memberi
perubahan yang luas baik dalam bidang kewenangan pemerintahan maupun
peningkatan luas wilayah, hal ini memberi dampak pada perubahan fisik dan non
fisik kota.
Penelitian
ini bertujuan melihat manfaat yang diperoleh dengan membandingkan kondisi kota
sebelum dan setelah diubah statusnya. Secara spesifik dideskripsikan
perbandingan kondisi kola, perhandingan bidang kewenangan, kemanfaatan
peruhahan bidang kewenangan dan pengaruh faktor-faktor lain yang diduga
berpengaruh terhadap perubahan kondisi fisik kota sebelum dan setelah pembentukan
Kotamadya Kupang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan teknik analisis data secara tum pang susun (overlay) terhadap peta-peta tematik yang didukung oleh data dalarn
bentuk tabel dan grafik.
Dari hasil
analisis terlihat hahwa perbandingan kondisi kota lebih diindikasikan dari
perubahan kondisi fisik kola yaitu perubahan intensitas area terbangun, kondisi
fasilitas dan utilitas kota, serta perubahan kondisi transportasi.
Kecenderungan perubahan ini terlihat bahwa sebelum kotamadya lebih
terkonsentrasi di pusat kota atau dekat pusat kola, sebaliknya setelah
kotamadya semakin menyebar dan relatif memadai ke arah pinggiran kota. Hal
tersebut salah satunya sebagai akibat konsekuensi dari bidang kewenangan di
dalarn kebijakan arahan pemanfaatan ruang kota ke arah timur dan selatan kota.
Selain itu faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap perubahan
kondisi fisik kota tersebut yaitu faktor internal dan ekstemal, serta adanya
faktor khusus lain (faktor lokal). Beberapa faktor yang cukup dominan
diantaranya faktor transportasi, perekonomian dan posisi strategis Kota Kupang
terhadap wilayah sekitamya. Kemanfaatan bidang kewenangan terhadap perubahan
kondisi fisik kota dapat berdampak positif sebagai akibat adanya kebijaksanaan
keruangan yang mengarahkan perkembangan kota, serta pengembangan fasilitas dan
utilitas kota. Sebaliknya terdapat penyimpangan pemanfaatan ruang kola sehingga
dapat berdampak negatif terhadap peruntukan pemanfaatan ruang. Apabila ditinjau
dari efektifitas pembangunan berkaitan dengan perubahan bidang kewenangan
terhadap perubahan kondisi fisik kota maka setelah menjadi kotamadya
menunjukkan kecenderungan yang relatif lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar