Majalah |
: |
GATRA |
Judul |
: |
Siapa
Pemicu Sara, “Masyarakat Timor Timur tak mau banyak orang dari luar di sini.” |
No. |
: |
45 Tahun I |
Tanggal Terbit |
: |
23 September 1995 |
ISSN |
: |
9770853170601 |
Halaman |
: |
112 |
Harga |
: |
Rp. 75.000 |
Status |
: |
Ada |
Los-los di Pasar Comoro, Dili, sampai akhir pekan lalu, masih kosong melompong. Yang tersisa hanya puing bangunan yang hangus, gosong, porak-poranda. Perannya sebagai pusat perdagangan di Dili Selatan sementara ini tamat. Maka Ana Vinceti, 47 tahun, dan segelintir pedagang lainnya harus menggelar sayur mayur di pinggir jalan di depan pasar. Wajah mereka lesu. Pemasok banyak yang menghilang dan pembeli pun enggan datang. “Tolong sampaikan kepada Gubernur agar pasar ini dibangun lagi,” ujur Ana.
Pasar Comoro ludes di mangsa api. Sabtu subuh 9 September lalu. Sebagai buntut kerusuhan yang marak sehari sebelumnya. Lokasi perdagangan ini menjadi sasaran amuk sejumlah pemuda Dili karena dianggap lambang “supremasi” kaum pendatang. Sebagian besar pemilik dari sekitar 200 kios dan toko di pasar itu memang pendatang. Sebagian besar itu pendatang. Kerusuhan yang melanda Dili itu dibangkitkan sentimen suku dan agama. Menurut terminologi Pemerintah, ia digolongkan kerusuhan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar