Judul
|
:
|
Petualangan Dino
|
Penulis
|
:
|
Gerson Poyk
|
Penerbit
|
:
|
Nusa Indah
|
Tahun Cetak
|
:
|
1979
|
Halaman
|
:
|
72
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 40.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Gerson Poyk dilahirkan 16 Juni 1931
di Namodale, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Beliau menjalani seluruh masa
kecilnya di NTT, dengan hidup berpindah-pindah tempat tinggal dan sekolah
mengikuti Ayahnya. Mulai tinggal dan bersekolah di Ruteng (Manggarai), Bajawa
(Ngada), Maumere (Sikka), Kalabahi (Alor) hingga ke Soe (Timor Tengah Selatan).
Setelah itu ia berkelana keluar NTT dengan melanjutkan Sekolah Guru Atas di
Surabaya (1955) dan kemudian menjadi guru SMP dan SGA Negeri di Ternate
(1956-1958), lalu berpindah ke Bima (1958-1963). Pada tahun 1963, ia berhenti
menjadi guru dan memilih bergabung menjadi wartawan di Harian Sinar Harapan
hingga tahun 1970, setelah itu ia keluar untuk menjadi penulis lepas (freelancer) dan penulis tetap
(kolomnis) di berbagai media cetak nasional.
Petualangan Dino adalah salah satu karya yang
diterbitkan tahun 1979, yang merupakan tahun paling produktif di masa hidupnya
sebagai sastrawan, tahun yang juga dihasilkan karya dalam bentuk novel seperti:
Meredam Dendam, tarian Ombak, sang Sutradara dan Wartawati Burung, Seruling Tulang,
Enu Molas di Lembah Lingko dan Putra-Putri Gutemberg.
Karya-karya beliau lainnya adalah
Sang Guru (1972), Nyoman Sulastri (1988), Cintaku yang Tulus Khinatimu yang
Mulus, Doa Perkabungan (1987), Requiem untuk Seorang Perempuan (1983), Profesor
Blo,on, Hari-Hari Pertama (1968), Cumbuan Sabana (1979), Seutas Benang Cinta
(1982), dan lain-lain. Sedangkan kumpulan cerpen adalah Di bawah Matahari Bali
(1982), Mutiara di Tengah sawah (1985), Jerat (1978), Nostalgia Nusatenggara
(1975), Oleng-Kemoleng dan Surat-Surat Cinta Alexander Rajaguguk (1974),
Nostalgia Flobamora (2001) dan lain-lain.
Tak pelak bagi seorang sastrawan seperti dirinya selalu mendapat ide dari lingkungan sekitar untuk menuliskan novel. Dari hanya sekedar pengalaman berteman berjalan dengan beberapa orang pembawa sapi ke pasar pada dini hari maka hadirlah karya sastra Petualangan Dino ini.
Tak pelak bagi seorang sastrawan seperti dirinya selalu mendapat ide dari lingkungan sekitar untuk menuliskan novel. Dari hanya sekedar pengalaman berteman berjalan dengan beberapa orang pembawa sapi ke pasar pada dini hari maka hadirlah karya sastra Petualangan Dino ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar