Judul
|
:
|
Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin
dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia: Provinsi Nusa Tenggara
Timur
|
Editor
|
:
|
Fauzi dkk
|
Penerbit
|
:
|
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan – Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional – Kementerian Kesehatan RI
|
Tahun Cetak
|
:
|
2017
|
Halaman
|
:
|
76
|
ISBN
|
:
|
-
|
Sumber
|
:
|
|
Download
|
:
|
Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat
Berbasis Komunitas di Indonesia, yang selanjutnya disebut Riset Tumbuhan Obat
dan Jamu (RISTOJA), merupakan riset pemetaan pengetahuan tradisional dalam
pemanfaatan tumbuhan obat berbasis komunitas yang dilaksanakan oleh Badan
Litbang Kesehatan pada tahun 2017. Riset ini dilaksanakan untuk menjawab
kebutuhan informasi terkait data tumbuhan obat dan ramuan tradisional yang
digunakan oleh setiap etnis di Indonesia. RISTOJA bertujuan mendapatkan data
dasar pengetahuan etnofarmakologi, ramuan obat tradisional (OT) dan tumbuhan
obat (TO) di Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi : karakteristik
Informan, gejala dan jenis penyakit, jenis-jenis tumbuhan, kegunaan tumbuhan
dalam pengobatan, bagian tumbuhan yang digunakan, ramuan, cara penyiapan dan
cara pakai untuk pengobatan, kearifan lokal dalam pengelolaan dan pemanfaatan
TO dan data lingkungan.
RISTOJA 2017 dilaksanakan di 11 provinsi bekerja sama dengan
Dinas Kesehatan Provinsi di masing-masing wilayah. Provinsi Nusa Tenggara Timur
yang pada pelaksanaan meliputi 15 etnis yaitu : Alor, Atoin Meto, Bajawa,
Blagar, Ende, Flores, Helong, Kabola, Kedang, Kemak, Kolana, Krowe Muhang,
Marai, Mela dan Muhang.
Pengobat tradisional yang tinggal di masing-masing etnis
dipilih 5 orang sebagai informan yang diwawancara, 66 orang tinggal di pedesaan
dan 9 orang tinggal di perkotaan. Usia informan yang paling banyak beusia 41-60
tahun yaitu 42 orang, yang berusia lebih dari 61 tahun 25 orang, tidak
mengenyam pendidikan formal sebanyak 25 orang dan 36 orang belum memenuhi
program pendidikan dasar 9 tahun. Melihat kecenderungan ini tampak bahwa
pengetahuan informan merupakan pengetahuan yang masih asli, sedikit terpengaruh
pengetahuan luar, hal ini ditunjang dengan tempat tinggal informal di pedesaan
dengan keterbatasan akses dan informasi.
Terdapat 807 ramuan, ramuan yang terbanyak untuk perawatan
pra/pasca persalinan , ramuan penyakit menceret dan sakit pinggang, Sebagian
hattra memiliki ramuan penyakit tumor/kanker (9,97%). Tumbuhan obat yang
digunakan dalam pengobatan berjumlah 1874 spesies, dimana 1316 berhasil
diidentifikasi sampai tingkat spesies. Tumbuhan obat yang sulit diperoleh
menurut hattra sejumlah 122 spesies, 95 spesies sulit diperoleh karena foktor
musim kemarau. Usaha untuk melestarikannya dilakukan dengan cara menanam
sebanyak 24 spesies tumbuhan obat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar