Kamis, 28 Mei 2020

Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia: Provinsi Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia: Provinsi Nusa Tenggara Timur
Editor
:
Fauzi dkk
Penerbit
:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan – Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional – Kementerian Kesehatan RI
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
76
ISBN
:
-
Sumber
:
Download
:


Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia, yang selanjutnya disebut Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA), merupakan riset pemetaan pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan obat berbasis komunitas yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tahun 2017. Riset ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan informasi terkait data tumbuhan obat dan ramuan tradisional yang digunakan oleh setiap etnis di Indonesia. RISTOJA bertujuan mendapatkan data dasar pengetahuan etnofarmakologi, ramuan obat tradisional (OT) dan tumbuhan obat (TO) di Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi : karakteristik Informan, gejala dan jenis penyakit, jenis-jenis tumbuhan, kegunaan tumbuhan dalam pengobatan, bagian tumbuhan yang digunakan, ramuan, cara penyiapan dan cara pakai untuk pengobatan, kearifan lokal dalam pengelolaan dan pemanfaatan TO dan data lingkungan.

RISTOJA 2017 dilaksanakan di 11 provinsi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi di masing-masing wilayah. Provinsi Nusa Tenggara Timur yang pada pelaksanaan meliputi 15 etnis yaitu : Alor, Atoin Meto, Bajawa, Blagar, Ende, Flores, Helong, Kabola, Kedang, Kemak, Kolana, Krowe Muhang, Marai, Mela dan Muhang.

Pengobat tradisional yang tinggal di masing-masing etnis dipilih 5 orang sebagai informan yang diwawancara, 66 orang tinggal di pedesaan dan 9 orang tinggal di perkotaan. Usia informan yang paling banyak beusia 41-60 tahun yaitu 42 orang, yang berusia lebih dari 61 tahun 25 orang, tidak mengenyam pendidikan formal sebanyak 25 orang dan 36 orang belum memenuhi program pendidikan dasar 9 tahun. Melihat kecenderungan ini tampak bahwa pengetahuan informan merupakan pengetahuan yang masih asli, sedikit terpengaruh pengetahuan luar, hal ini ditunjang dengan tempat tinggal informal di pedesaan dengan keterbatasan akses dan informasi.

Terdapat 807 ramuan, ramuan yang terbanyak untuk perawatan pra/pasca persalinan , ramuan penyakit menceret dan sakit pinggang, Sebagian hattra memiliki ramuan penyakit tumor/kanker (9,97%). Tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan berjumlah 1874 spesies, dimana 1316 berhasil diidentifikasi sampai tingkat spesies. Tumbuhan obat yang sulit diperoleh menurut hattra sejumlah 122 spesies, 95 spesies sulit diperoleh karena foktor musim kemarau. Usaha untuk melestarikannya dilakukan dengan cara menanam sebanyak 24 spesies tumbuhan obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...