Judul
|
:
|
70 Tahun GMIT Berhikmat & Berbagi
|
Editor
|
:
|
Pdt. Yuda D. Hawu Haba, M. Th
|
Penerbit
|
:
|
Panitia Pelaksana HUT GMIT ke-70
dan HUT REFORMASI ke-500 Lingkup Sinode & Kandil Semesta
|
Tahun Cetak
|
:
|
2017
|
Halaman
|
:
|
521
|
ISBN
|
:
|
978-602-5442-02-5
|
Harga
|
:
|
Rp. 120.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Ecclesia semper reformanda.
Gereja selalu berubah. Inilah tema besar perayaan 500 tahun Gereja Reformasi
dan 70 tahun GMIT. Suatu tema yang melintasi zaman pun peradaban, dan akan
tetap aktual untuk masa depan hidup menggereja. Ada berbagai kegiatan yang
dilakukan GMIT untuk memaknai dua momen penting ini. Salah satunya dengan
menulis buku 70 Tahun: GMIT Berhikmat
& Berbagi. Merekam berbagai perjalanan iman menggereja selama 500 tahun
dan 70 tahun dalam sebuah buku kecil ini, tentu bukanlah takaran yang tepat.
Perjalanan itu terlampau panjang. Pengalaman iman begitu melimpah. Kisah
kebersamaan sejak masa-masa awal hingga kini sudah sangat banyak. Buku ini
tidak cukup. Kertas-kertas putih buku ini tak sanggup menampung semua memori
dan pengalaman itu.
Lalu,
mengapa mesti menulis buku ini? Scripta
manent verba volent. Inilah menurut kami jawaban yang tepat. Tulisan itu
tetap, kata-kata bisa terbang. Tradisi lisan itu baik pada zamannya. Namun, ia
sulit melintasi zaman karena keterbatasan memori dan daya cerebral manusia.
Maka beralihlah zaman pada tradisi tulisan, sebagaimana yang kita hidupi kini
dan di sini (hic et nunc). Di sisi
lain, menghadirkan buku ini untuk mengenang dua momen penting dalam sejarah
gereja reformasi dan GMIT tidak lain untuk menugaskan preposisi ini, scribamus ergo sum! Kami menulis maka
kami ada. GMIT menulis maka GMIT ada. Itulah mengapa, buku ini digarap oleh
begitu banyak tokoh dari masa-masa pengabdian yang berbeda, dengan bidang ilmu
yang berbeda, dalam ruang pelayanan yang berlainan, untuk menceritakan kepada
dunia, mewartakan kepada seluruh jemaat bahwa GMIT dalam waktu 70 tahun adalah
GMIT yang terlibat, GMIT yang peduli, GMIT yang tidak antikritik, GMIT yang
terbuka, GMIT yang perlu dikoreksi. Jejak-jejak itulah yang dikisahkan dalam
buku ini. Tidak sempurna memang, namun setiap jejak itu tentu ada maknanya.
Lantas apa
pentingnya menuliskan GMIT 70 tahun dalam kaitannya dengan 500 tahun gereja
reformasi? GMIT 70 tahun adalah GMIT yang berangkat dari masa lalu ke masa kini
untuk bergerak ke masa depan. Masa kini dan masa depan GMIT adalah persekutuan
jemaat, kaum beriman kristiani yang reformis, selalu berubah. Gereja yang
berubah dan senantiasa memperbaharui diri itu adalah gereja yang berubah dengan
tetap mengakar pada lokalitas. Suatu persekutuan jemaat yang bergerak dalam
pemikiran global dan universal namun tetap bertindak lokal (think globaly, act localy). GMIT adalah gereja yang mengakar pada
lokalitas namun menghasilkan buah-buah bercitarasa global.
Puluhan
tulisan dalam buku ini menegaskan lokalitas itu. Para penulis berusaha
menuliskan hal-hal yang mereka alami, yang mereka rasakan, dalam keseharian
mereka sebagai warga GMIT, pemimpin jemaat dengan bidang tugas masing-masing.
Hal-hal ini ditullis bukan sekedar untuk membangkitkan kenangan pada masa lalu,
tetapi untuk melahirkan pembelajaran pada masa kini dan masa depan. GMIT masa
lalu itu belum selesai dan tidak akan selesai. Ia terus ditarik ke masa kini
melalui tulisan-tulisan ini. Buku ini semacam epistimologi ingatan. Hal-hal
baik dan buruk di masa lalu tidak harus dikubur. Ingatan tentang itu
dibangkitkan untuk dijadikan pembelajaran melalui aksi-aksi reformanda kini dan
hari-hari ke depan. (Sepenggal Kata Pengantar: Fary Francis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar