Minggu, 26 Agustus 2018

Belenggu Apung Etnik Sumba – Kabupaten Sumba Timur

Judul
:
Belenggu Apung Etnik Sumba – Kabupaten Sumba Timur
Penulis
:
Santi Dwiningsih dkk
Penerbit
:
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
338
ISBN
:
978-602-1099-21-6
Sumber
:
Download
:

         
Mengapa Riset Etnografi Kesehatan 2014 perlu dilakukan ?

Penyelesaian masalah dan situasi status kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih dilandasi dengan pendekatan logika dan rasional, sehingga masalah kesehatan menjadi semakin komplek. Disaat pendekatan rasional yang sudah mentok dalam menangani masalah kesehatan, maka dirasa perlu dan penting untuk mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Untuk itulah maka dilakukan Riset Etnografi sebagai salah satu alternative mengungkap berbagai fakta kehidupan sosial masyarakat terkait kesehatan.

Dengan mempertemukan pandangan rasional dan indigenous knowledge (kaum humanis) diharapkan akan menimbulkan kreatifitas dan inovasi untuk mengembangkan caracara pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Simbiose ini juga dapat menimbulkan rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa kebersamaan (sense of togetherness) dalam menyelesaikan masalah untuk meningkatkan status kesehatan di Indonesia.

Tulisan dalam buku seri ini merupakan bagian dari 20 buku seri hasil Riset Etnografi Kesehatan 2014 yang dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia. Buku seri ini sangat penting guna menyingkap kembali dan menggali nilai-nilai yang sudah tertimbun agar dapat diuji dan dimanfaatkan bagi peningkatan upaya pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kearifan lokal.

Nusantara Ethnographic

Judul
:
Nusantara Ethnographic Kolaborasi 12 Peneliti Kesehatan
Editor
:
Agung Dwi Laksono
Penerbit
:
Health Advocacy
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
174
ISBN
:
978-602-6958-14-3
Sumber
:
Download
:


Dengan gaya bertutur – feature – Nusantara Ethnographic diceritakan dengan cara memandang adat budaya Nusantara bukan sebagai sebuah kendala pembangunan, khususnya pembangunan kesehatan. Tetapi adat budaya Nusantara justru dipandang sebagai sebuah potensi yang bias diberdayakan untuk turut andil sebagai modal sosial pembangunan kesehatan. Adat budaya Nusantara adalah kearifan lokal yang menjadi ciri sosial setiap suku di Indonesia. Pembangunan kesehatan yang dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal justru akan menambah panjang nafas pembangunan itu sendiri.

Pembangunan kesehatan menjadi lebih berkesinambungan karena memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai obyek pembangunan, tetapi justru masyarakat adalah subyek pembangunan itu sendiri. Besar harapan Nusantara Ethnographic bisa menginfeksi setiap pembaca. Pembaca yang berkenan menyelesaikan buku ini sampai huruf terakhir, untuk lebih mencintai republik ini dengan segala adanya.

Kamis, 23 Agustus 2018

Geografi Budaya Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Geografi Budaya Daerah Nusa Tenggara Timur
Penyunting
:
P. Wayong
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1978
Halaman
:
91
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Ada


Dalam rangka penelitian dan penulisan geografi budaya daerah Nusa Tenggara Timur maka daerah yang menjadi sasaran pengamatan adalah seluruh Nusa Tenggara Timur. Dalam usaha pelaksanaan pengumpulan data maka ditetapkan daerah-daerah pengamatan dalam dua belas daerah. Di Pulau Timor: daerah Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu. Di Pulau Sumba yakni Sumba Barat dan Sumba Timur. Di Pulau Flores yakni Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur. Alor meliputi Pulau Alor dan Pulau pantar. Penentuan daerah ini didasarkan atas kesatan administrasi.
Untuk penelitian geografi budaya sumber utama adalah sumber sekunder, karena bahan-bahan lebuh banyak diperoleh dari literature dan laporan-laporan yang telah ada di Kupang. Untuk peneitian langsung terdapat kesulitan-kesulitan teknis, terutama dari segi kemampuan lapangan, seperti penentuan jenis tanah dan sebagainya. Sedangkan sumber yang diambil di lapangan sifatnya hanya sebagai penunjang sumber sekunder yang telah ada terutama data tingkat kecamatan.

Arsitektur Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Arsitektur Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
Christoffel Kana dkk
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1986
Halaman
:
106
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Inventarisasi dan dokumentasi ini bertujuan menghimpun dan menyusun data dan informasi tentang arsitektur tradisional untuk kepentingan penyebaran informasi, bahan studi, pembinaan dan pengambilan keputusan di bidang kebudayaan pada umumnya dan di bidang arsitektur tradisional khususnya. Dengan tersedianya bahan dan informasi kebudayaan yang berkaitan dengan arsitektur tradisional, diharapkan agar Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional mampu menyediakan data dan informasi tersebut untuk keperluan pelaksanaan kebijaksanaan kebudayaan dan pendidikan.
Sebagai tujuan khusus inventarisasi dan dokumentasi ini ialah mengumpulkan bahan-bahan arsitektur tradisional Nusa Tenggara Timur terutama arsitektur tradisional daerah sampel dengan harapan, sedkit ataupun banyak dapat mewakili arsitektur tradisional daerah ini secara umum. Dengan bahan yang serba sedikit ini kiranya telah terungkaplah sekelumit data dan informasi tentang arsitektur radisional daerah Nusa Tenggara Timur.

Sejarah Sosial di Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Sejarah Sosial di Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
M. Widiyatmika dkk
Penerbit
:
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1983
Halaman
:
111
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 85.000
Status
:
Kosong


Dalam rangka penelitian ini khususnya yang dijadikan focus adalah dinamika sosial yang terjadi di kota. Untuk daerah Nusa Tenggara Timur yang dijadikan pokok masalah adalah dinamika social Kota Kupang, sebagai kota migran dari tahun 1945-1980. Kota Kupang dipilih mengingat dinamika sosial di kota di Nusa Tenggara Timur yang lebih menonjol adalah di Kota Kupang. Hal ini tentunya berkaitan dengan Kota Kupang ebagai ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur, yang relative mengalami perkembangan lebih cepat dari kota-kota lain di Nusa Tenggara Timur. Periode 1945-1980 dipilih atas pertimbangan, sangat langkahnya sumber sejarah periode sebelumnya dan dilihat dari segi dinamika social Nampak sangat menonjol.

Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
-
Penerbit
:
Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1979
Halaman
:
103
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Zaman Kebangkitan Nasional merupakan sebahagian dari proses pergerakan dan perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia yang mempunyai nilai kesejarahan yang penting, karena dasar-dasar dari kenegaraan dan kebudayaan nasional tercermin pada zaman itu.
Proses Pergerakan dan Perjuangan Kemerdekaan Nasional itu sendiri adalah terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah dengan berbagai corak ragamna. Karena itu perlu diadakan penelitian dan pencatatan serta penulisan tentang Sejarah kebangkitan Nasional di daerah-daerah secara lebih luas, mendalam dan terperinci untuk lebuh mendapatkan pengertian yang mendalam mengenai zaman itu.
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara kepualauan dengan sendirinya mempunyai kebhinekaan budaya, demikian juga mengenai masalah proses pergerakan dan perjuangan kemerdekaan di daerah. Dari kebhinekaan kegiatan perjuangan di daerah itulah nantinya akan terjangkau ketunggalikaannya.
Oleh karena itu suatu penelitian yang menjangkau pokok-pokok persoalan berhubungan dengan perjuangan pergerakaan Kemerdekaan Nasional di daerah adalah perlu.

Cerita Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Cerita Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
-
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1983
Halaman
:
127
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Di kalangan penduduk di pedesaan, ceritera rakyat merupakan salah satu bagian dari unsur kebudayaannya. cerita rakyat mempunyai arti yang tersendiri dan sangat penting dalam kehidupan mereka. Karena ceritera rakyat ini banyak sekali mengandung nilai-nilai yang bersifat sakral, magis, pendidikan dan norma-norma tertentu.
Pada masa lampau ceritera rakyat ini merupakan salah satu alat penyampaian kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya. namun masa kini dengan kemajuan teknologi begitu cepat sehingga nilai-nilai baru dari luar lingkungan kebudayaannya mempengaruhi pertumbuhan nilai-nilai lama yang bersifat tradisional.
Harus pula diakui bahwa tidak semua unsur tradisional itu membawa pengaruh positif dalam pertumbuhan kebudayaan, tetapi banyak juga hal-hal yang menghambat perkembangan masyarakat. Kini ceritra rakyat kurang mendapat tempat yang baik di hati generasi muda. Padahal golongan tua yang menguaai ceritra rakyat sudah sangat berkurang, dan ini jelas terlihat di daerah Nusa Tenggara Timur.
Oleh karena itu, agar jangan timbul penyesalan di kemudian hari maka perlu segera diadakan pencatatan alah satu unsur warisan budaya yang sangat penting ini. Dengan adanya pencatatan ini maka terhindarlah dari kepunahannya di samping dapat dipergunakan sebagai media penampilan nilai-nilai social budaya lainnya.

Cerita Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Cerita Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
-
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1982
Halaman
:
86
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Di kalangan penduduk di pedesaan, ceritera rakyat merupakan salah satu bagian dari unsur kebudayaan mereka. Di mana cerita rakyat tersebut mempunyai arti penting dalam kehidupan. Ceritera rakyat mengandung nilai-nilai sakral magis, pendidikan dan norma-norma tertentu. Pada masa lampau ceritera juga merupakan salah satu alat penyampaian kebudayaan (pewarisan unsur-unsur budaya). Dengan adanya perkembangan akibat pembangunan, banyak erjadi pemasukan nilai-nilai baru dalam menggeser nilai-nilai lama yang bersifat tradisional. Sering nilai-nilai lama kurang mendapatkan perhatian, padahal nilai-nilai lama merupakan sumber kepribadian.
Dikuatirkan dengan adanya modernisasi unsur-unsur tradisi tergesar sama sekali akan punah. Memang harus diakui ada beberapa hal dalam tradisi yang menghambat perkembangan, tetapi banyak hal juga yang menunjang perkembangan masyarakat.
Namun kenyataannya unsur-unsur lama ini termasuk ceritera rakyat kurang mendapatkan tempat dalam perkembangan kebudayaan bangsa. Banyak nilai-nilai yang positip yang terkandung dalam veritera rakyat tetap terselubung. Bahkan adanya kenyataan tinggal golongan tua-tua saja yang menguasai ceritera rakyat. Kalau hal ini tidak mendapatkan perhatian akan merugikan. Sebab orang-orang tua yang menguasai ceritera rakyat semakin berkurang.

Upacara Tradisional yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Upacara Tradisional yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
Andre Z. Soh
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1985
Halaman
:
160
ISBN
:
-
Harga
:
-
Status
:
Ada


Dalam rangka inventarisasi dan dokumentasi ini khususnya yang dijadikan focus adalah “Upacara tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan.” Untuk daerah Nusa Tenggara Timur upacara yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan sasarnnya adalah masyarakat Sumba Barat dan masyarakat Alor Lawahing.
Kedua wilayah tersebut dipilih mengingat masyarakat dari kedua daerah tersebut masih memegang teguh kepercayaan asli mereka, walaupun agama Kristen dan Islam sudah lama pula mereka kenal.
Oleh karena itu, selama upacara-upacara tradisional itu masih didukung oleh masyarakatnya perlu segera diinventarisasikan agar nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dicatat dan diteruskan kepada generasi penerus. Dengan demikian upacara-upacara tradisional yang masih hidup di masyarakat itu perlu segera dicatat agar suatu waktu bila sudah tidak ada pendukungnya lagi, tidak hilang tanpa bekas. Malahan kalau perlu tetap dipertahankan kepada generasi penerus.

Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
M. Widiyatmika dkk
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1984
Halaman
:
107
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Ada


Dalam rangka penelitian penulisan dan pencatatan sejarah daerah Nusa Tenggara Timur, daerah yang diteliti meliputi 12 kabupaten yakni kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai, Sumba Barat dan Sumba Timur. Namun dalam pelaksanaan penelitian ini kesatuan daerah yang diamati bukan didasarkan kesatuan administrasi seperti yang dikenal dewasa ini. Penentuan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan kesatuan adat sitiadat, bahasa dan kebudayaan.
Atas pertimbangan tersebut secara garis besar ditetapkan 12 daerah kesatuan pengamatan yaitu: 1. Daerah Helong yang terletak di Kecamatan Kupang Barat dan Tengah; 2. Daerah Dawan (Atoin Meto) yang meliputi wilayahKabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Utara; 3. Daerah Tetum yang meliputi wilayah Kabupaten Belu; 4. Daerah Rote yang meliputi wilayah Pulau Rote dan Ndao; 5. Daerah Sabu yang meliputi wilayah Pulau Sabu dan Raijua; 6. Daerah Sumba yang meliputi Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur; 7. Daerah Manggarai-Riung, yang meliputi wilayah Kabupaten Manggarai; 8. Daerah Nage-Keo yang meliputi wilayah Kabupaten Ngada; 9. Daerah Ende-Lio yang meliputi Kabupaten Ende; 10. Daerah Krowe-Sikka yang meliputi wilayah Kabupaten Sikka; 11. Daerah Daerah Lamaholot (Solor) yang meliputi wilayah Kabupaten Flores Timur dengan pulau-pulaunya Solor, Adonara dan; 12. Daerah Alor-Pantar yang meliputi wilayah Kabupaten Alor.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...