Judul
|
:
|
Inventarisasi Karya Budaya Tari Gawi di
Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur
|
Penulis
|
:
|
I Putu Putra Kusuma Yudha dkk.
|
Penerbit
|
:
|
Kepel Press
|
Tahun Cetak
|
:
|
2018
|
Halaman
|
:
|
142
|
ISBN
|
:
|
978-602-356-220-6
|
Harga
|
:
|
Rp.
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Tari gawi merupakan kekayaan nenek
moyang suku Lio Ende yang mengungkapkan rasa syukur atas kemenangan dalam
peperangan perebutan wilayah kekuasaan. Seiring dengan perjalananwaktu perang
antar suku sudah hilang, saat ini tari Gawi mengalami perkembangan dan biasanya
dipertunjukan pada saat upacara adat Joka Hu atau Tolak Bala. Bahkan untuk
upacara pernikahan dan upacara syukuran. Sebelum dimulainya tarian Gawi,
diawali dengan tarian Woge dan disertai dengan Bhea. Sarana yang digunakan oleh
penari Woge adalah Saud an Mbaku. Setelah tarian ini selesai barulah
dilanjutkan dengan pementasan tarian Gawi. Tarian Gawi dipentaskan dalam bentuk
lingkaran, sebagai pertanda persatuan, kebersamaan dan kekompakan dari seluruh
anggota masyarakat adat setempat. Sebelum tarian dimulai, biasanya diadakan
pemukulan gong terlebih dahulu sebagai pertanda bahwa ditempat tersebut
akan diadakan pementasan Tari Gawi. Tarian ini memiliki fungsi diantaranya
fungsi ritual/religi, pendidikan, hiburan, moral, dan memiliki makna sebagai
ungkapan rasa syukur. Makna kebersamaan/solidaritas, pelestarian dan estetis
sangat nampak jelas dalam tarian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar