Judul
|
:
|
Pola Pengembangan Pertanian Jagung
di Nusa Tenggara Timur (Sebuah Kajian Antropolog)
|
Editor
|
:
|
Gregor Neonbasu SVD, Phd
|
Penerbit
|
:
|
Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur & JP II Publishing House
|
Tahun Cetak
|
:
|
2015
|
Halaman
|
:
|
228
|
ISBN
|
:
|
978-602-99874-6-1
|
Harga
|
:
|
NFS
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Buku
ini merupakan pengembangan dari Laporan Akhir penelitian yang dilakukan oleh
Tim Peneliti dari Balitbagda Provinsi Nusa Tenggara Timur yang beranggotakan
Selsus Terselly Djese, S. Fil, Drs. Yohanes L. Masman (alm.) dan Melkior I. M.
Lenggu, STP. Adapun judul penelitian tersebut adalah “Pendekatan Budaya dalam
Pengembangan Teknologi Pertanian Tanaman Jagung di Nusa Tenggara Timur”,
(Analisis Khusus Kearifan Lokal dalam Teknologi Tradisional Pertanian Tanaman
Jagung pada Masyarakat Rtnis Atoin Meto, Lamaholot dan Rote).”
Dari
judul terlihat bahwa lokasi penelitian adalah beberapa kawasan di Nusa Tenggara
Timur antara lain Lamaholot mewakili daratan Flores, Atoin Meto mewakili Timor
dan Rote sebagai perwakilan untuk pulau-pulau lainnya. Dari perspektif lokasi,
sebetulnya ada kelemahan oleh karena penentuan lokasi ini tidak merata, dalam
arti tidak mewakili semua daerah di seluruh kawasan Nusa Tenggara Timur. Walau
dalam perspektif budaya, hal seperti itu tidak perlu diragukan cakupan
perolehan data dari lapangan berkenaan dengan maksud yang ingin dicapai dari
penelitian tersebut.
Penelitian
ini dapat dilihat sebagai ‘secercah’ pengetahuan akan persoalan tanaman jagung
yang dalam masa periode kepemimpinan
Gubernur Frans Lebu Raya, Provinsi Nusa Tenggara Timur dijadikan sebagai
Provinsi Jagung, dengan demikian kiranya buku ini memberikan sejumput harapan
akan usaha menjadikan ‘pertanian’
tanaman jagung sebagai sesuatu yang memberi nilai tambah dalam rangka
mengusahakan ‘kualitas’ kesejahteraan bagi warga masyarakat Nusa Tenggara Timur
secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar