Judul
|
:
|
Sang Sutradara dan Wartawati Burung
|
Penulis
|
:
|
Gerson Poyk
|
Penerbit
|
:
|
Kakilangit Kencana
|
Tahun Cetak
|
:
|
2009
|
Halaman
|
:
|
139
|
ISBN
|
:
|
978-602-8556-06-4
|
Harga
|
:
|
Rp. 35.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Saat
menghadapi kertas putih untuk memulai menulis, saya tidak tahu apa yang akan
terjadi. Begitu kalimat pertama terekam, mengalirlah ribuan kalimat lain yang
melukiskan tata kehidupan ini. Tak henti-hentinya kalimat itu datang di
sepanjang malam kerja mengarang.
Adegan
demi adegan meluncur dari lubuk imajinasi saya. Jika imajinasi itu lahir dari
kecenderungan animal, misalnya imajinasi yang menjadi bagian dari libido, maka karya saya itu akan menjadi
karya pop, menjadi sastra wangi. Memang laku dijual, tetapi saya akan
merendahkan diri sendiri menjadi binatang jalang Jika imajinasi saya menjadi
bagian dari rasionalitas, maka karya kreatif saya itu akan dimengerti untuk
memasuki "istana logos."
Akan
tetapi ada pergulatan yang lebih intens ketika intuisi saya bergetar, sehingga
karya-karya saya bergulat dengan kemungkinan melahirkan karya yang datang dari
suatu rumus intuitif yang kecil. Di sini, di ranah ini kita berhadapan dengan
rumus yang merupakan pintu keindahan moral; sebuah rumus yang kecil tetapi memberi
manfaat besar kepada manusia dan kemanusiaan kita. Dalam sastra ide kita
melihat hasil getaran intuitif ini, yakni rumus bare maximum (kebutuhan maksimum) seorang individu.
Saya
selalu berupaya agar karya intuitif ini bisa menginspirasi siapa pun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar