Judul
|
:
|
Pusaran Revolusi Indonesia di Sunda
Kecil 1945-1950
|
Penulis
|
:
|
Anak Agung Bagus Wirawan
|
Penerbit
|
:
|
Udayana University Press
|
Tahun Cetak
|
:
|
2012
|
Halaman
|
:
|
360
|
ISBN
|
:
|
978-602-9042-71-9
|
Harga
|
:
|
Rp. 100.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Setiap
kali revolusi sebagai suatu persitiwa sejarah dikisahkan, sadar atau tidak
sadar, pembicaraan hanya berkisar pada berbagai corak peristiwa yang secara
simbolik diwakili oleh Jakarta (proklamasi), Surabaya (simbol kepahlawanan),
dan Yogyakarta (ibukota revolusi proklamasi). Ketika negara Indonesia Timur
berdiri lalu bergolak, peristiwa ini seakan terlepas dari sejarah Indonesia. Padahal
, Sunda Kecil (Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur)
adalah bagian dari sejarah Indonesia juga, yang dinamika politiknya lebih
kompleks, bergolak dan penuh friksi. Peran kaum terpelajar muncul dan mendorong
pusaran politik di Sunda Kecil, masih dalam kaitan pemerintah RI yang juga baru
terbentuk.
Buku
ini tidaklah sekedar merupakan sumbangan dalam usaha memperkaya pengetahuan
sejarah Tanah Air, tetapi juga mengisi ketimpangan yang serius dalam penulisan
sejarah. Dengan mengambil fokus Sunda Kecil, karya AA Bagus Wirawan ini dengan berani
menghadapkan diri pada usaha mengisi kekosongan relatif pengetahuan tentang
dinamika revolusi kemerdekaan, dan perubahan sosial, serta pertumbuhan kesadaran
yang mendahuluinya, yang terjadi di tiga provinsi, Bali, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur.
Ketika
telah menghadapkan diri pada masa revolusi dan periode yang mendahuluinya, buku
ini seakan-akan mengabungkan dua buku yang pernah ditulis ilmuan asing tentang
Indonesia, Nationalism and Revolution in Indonesia karya George McT Kahin
(1952) dan The Emergence of the Modern Elite in Indonesia karya Robert van Niel
(1956), yang kosentrasi utama pada perkembangan yang terjadi di Pulau Jawa. Buku
ini juga berkisah tentang munculnya kaum terpelajar baru pada masa revolusi
Indonesia, tetapi bukan di Jawa, melainkan di wilayah kepulauan yang sangat
beragam dari sudut etnis, kebudayaan dan agama yakni Sunda Kecil.
Kehadiran
buku ini semakin penting juga karena berkisah tentang revolusi nasional di
wilayah yang sejak semula telah berada di bawah dominasi kekuasaan kolonial
yang ingin kembali. Sementara pemerintah RI baru terbentuk, sehingga kaum
terpelajar, raja-raja swapraja, kaum republikan di Sunda Kecil mengalami pusaran konflik yang dasyat. Apakah anak
bangsa ini tunduk saja ataukah mencari jalan untuk keluar dari jebakan
kolonial? Buku ini memberi jawaban dengan data kesejarahan yang lengkap, akan
menjadi bahan apresiasi yang kaya, tidak saja bagi kalangan sejarawan, terutama
sejarah intelektual, ahli politik, hukum tatanegara, bahkan kajian budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar