Judul
|
:
|
Dasar-Dasar Antropologi, Buku
Pegangan Mata Kuliah Manusia dan Kebudayaan Indonesia
|
Penulis
|
:
|
Raymundus Rede Blolong, SVD
|
Penerbit
|
:
|
Nusa Indah
|
Tahun Cetak
|
:
|
2012
|
Halaman
|
:
|
195
|
ISBN
|
:
|
979-429-319-9
|
Harga
|
:
|
Rp. 50.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Kebudayaan dalam Ilmu Antropologi selalu dibicarakan
dalam hubungan dengan masyarakat manusia. Para antropolog mengatakan bahwa
kebudayaan sangat erat hubungannya dengan manusia, bahkan identik dengannya.
Kebudayaan itu milik-khas manusia(wi) karena muatannya adalah segala yang
berhubungan dengan kemanusiaan manusia sebagai pribadi utuh. Dengan kata lain,
kebudayaan itu identik dengan manusia karena hanya manusialah dari sekian
makhluk tercipta di dunia ini, yang mampu berbudaya.
Lalu, mengapa cuma manusia yang mampu berbudaya?
Makhluk infra-human lain, seperti apes, gorilla, orang utan, mammals dan
pelbagai jenis binatang menyusui tingkat primate yang memiliki struktur
biologis hampir sama dengan manusia, tetapi mengapa mereka tidak berbudaya?
Alasannya, manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi yang memungkina dia
bisa berpikir, bernalar, merasa, berkehendak, bertindak, dan bisa berkomunikasi
dengan bahasa sebagai symbol yang diciptakannya. Singkatnya, manusia sebagai homo erectus (manusia tegak) itu adalah
sekaligus homo faber yang sapiens, yang bisa bekerja dan
bijaksana, memiliki unsure spiritual-psikologis yang tidak ada pada hewan.
Buku Dasar-Dasar Antropologi Budaya ini hadir untuk
membantu pembaca mengenal dan memahami manusia dan kebudayaannya yang kompleks.
Uraian ilmiah dalam buku ini amat membantu khusus para mahasiswa untuk mampu
memahami hakekat manusia dan budaya suatu etnis atau kelompok masyarakat,
termasuk masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang terdiri dari beragam etnis.
Kendati buku ini bersifat “terbatas”, disusun demi
kepentingan proses belajar-mengajar antropologi budaya pada Perguruan Tinggi,
tetapi tidak menutup kemungkinan bagi kalangan umum untuk ‘melahap’-nya.
Sebagai makhluk sosial, setiap kita diharapkan untuk belajar kebudayaan
sendiri. Selain itu, kita pun sebaiknya mempelajari kebudayaan orang lain
karena dengannya kita dapat dibantu untuk mengatasi kecendrungan cepat menilai
kebudayaan lain sebagai yang tidak baik, tidak benar, jelek, atau buruk.
Membaca buku ini kita dihantar untuk memahami orang lain sebagai sesame yang
bermartabat sekalipun punya keunikan budayanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar