Judul
|
:
|
Natuna Kapal Induk Amerika
|
Penulis
|
:
|
Peter A. Rohi
|
Penerbit
|
:
|
Adibatama Komunika
|
Tahun Cetak
|
:
|
2010
|
Halaman
|
:
|
184
|
ISBN
|
:
|
978-602-93375-0-2
|
Harga
|
:
|
Rp. 70.000 -
|
Status
|
:
|
Ada
|
Posisi Natuna yang sangat dekat dengan wilayah konflik
Spratly dan dikelilingi enam negara sangatlah strategis. Karena itu tak heran,
kapal-kapal dari Armada ke 7 Amerika Serikat yang berpangkalan di Yokosuka
Jepang rajin bermanuver mendekati Natuna. (Peter A. Rohi, Penulis)
Tahun 2003, saya ajak Daeng Rusnadi untuk bertemu
dengan Duta besar AS, untuk sebuah tawaran menjadi negara bagian AS setelah
Hawai. Bahkan saya kemudian juga ajak Hasan Tiro (Aceh), Theys Hiyo Eluay
(Papua) dalam sebuah pertemuan di Singapura untuk melakukan perundingan. Saying
Daeng menolak, padahal Natuna adalah wilayah strategis yang mempunyai nilai
tawar tinggi pada AS, kalau perlu daratan Natuna menjadi kapal induk AS, karena
berhadapan langsung dengan 7 negara. (Prof. Dr. Tabrani Rab, Presiden Riau
Merdeka)
Daeng Rusnadi adalah pemimpin yang menginspirasi. Berada
di sekitar beliau kita dengan mudah tertular oleh sikap optimism, rasa percaya
diri, dan pantang menyerah yang terpancar dari perkataan dan tindakannya. Beliau
tidak tinggal “pasrah” apalagi “frustasi”, juga tidak “berontak” dengan minta
merdeka tapi berjuang bahkan mendobrak dalam koridor sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia untuk menuntut hak daerah terhadap pusat guna wujudkan
kesejahteraan rakyat di wilayahnya. (Marwah Daud Ibrahim, Ph. D, Ketua Pokja
Kawasan Timur Indonesia dan pakar komunikasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar