Judul
|
:
|
Kajian Semiotik Bahasa
Pernikahan Adat Budaya Flores Kabupaten Manggarai Barat
|
Penulis
|
:
|
Yustina Maria Ndia
|
Penerbit
|
:
|
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Yogyakarta
|
Tahun Cetak
|
:
|
2012
|
Halaman
|
:
|
160
|
ISBN
|
:
|
-
|
Sumber
|
:
|
|
Download
|
:
|
Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud, makna serta fungsi semiotika bahasa
dalam wacana pernikahan budaya Flores Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara
Timur, yang tampak pada struktur lapisan socioculture.
Secara horizontal saluran makna yang terdapat di balik setiap wujud adat
pernikahan tersebut, membentuk sebuah makna yang bermaksud atau berfungsi mengungkapkan
fakta budaya secara turun temurun.
Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dan objek penelitian
difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan semiotika prosesi pernikahan
dalam budaya Flores Kabupaten Manggarai Barat. Data diperoleh dengan teknik
wawancara dan pengamatan dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif, serta dibantu dengan metode padan referensial. Keabsahan data
diperoleh melalui reabilitas data dan interater data serta melalui reliabilitas
pendukung lainnya seperti teori dan fakta di lapangan juga melalui expert judgement sebagai orang yang
mengakui keabsahan data penelitian ini.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) prosesi pernikahan dalam budaya Flores di
Kabupaten Manggarai Barat ini, memiliki unsur keunikan tersendiri yang hadir
dalam keseluruhan proses dengan pencapaian tertinggi dalam suatu jalur
terbentuknya kehidupan rumah tangga yang disebut berkeluarga; (2) lapisan unsur
semiotika yang terkandung di balik keseluruhan proses menciptakan makna baru
yang bermanfaat bagi ilmu bahasa; (3) dari segi landasan teorinya, penelitian
ini menganalisis tentang latar belakang sejarah terbentuknya pemahaman hakikat
tataran konkret bahasa sebagai semiotika sosial serta korelasi bahasa dengan
kebudayaan yang sangat penting untuk merelevansikan realitas prosesi pernikahan
adat Manggarai Barat, melalui penafsiran para tokoh linguistik dan (4)
keseluruhan peristiwa yang terdapat pada prosesi pernikahan tersebut, memiliki
unsur semiotik yang menunjukkan bahwa adanya struktur korelasi bahasa melalui
lapisan sosiokultur pada masyarakat Manggarai Barat.
Semua
hal di atas, nampak dalam setiap unsur persoalan yang dipilih sebagai fokus
utama dari penelitian ini. Unsur-unsur tersebut hadir dalam setiap satuan
lingual dan non lingual sesuai dengan konteks situasi yang terjadi dalam
keseluruhan proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar