Judul
|
:
|
Tenun Sumba: Membentang Benang Kehidupan
|
Penulis
|
:
|
Etty Indriati
|
Penerbit
|
:
|
Gramedia Pustaka Utama
|
Tahun Cetak
|
:
|
2019
|
Halaman
|
:
|
164
|
ISBN
|
:
|
978-602-063-5101
|
Harga
|
:
|
Rp. 250.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Tenun Sumba telah melanglang buana dalam dua abad ini, dikagumi orang keindahannya, nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, dan kerumitan cara pembuatannya. Tidak hanya merupakan integritas budaya Sumba dalam siklus hidup dan tradisi orang Sumba, tenun Sumba berkembang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai karya seni yang menjadi koleksi, baik pribadi maupun museum terkemuka di dalam dan di luar negeri. Buku ini memaparkan berbagai museum terkemuka yang mengoleksi dan menuliskan koleksi tenun Sumba; cara pembuatan, ragam teknik, serta motif dan katalog 100 tenun koleksi penulis dari Pau, Patawang, Rende, Kanatang, Kambera, Kaliuda, Warinding, Melolo, Kodi, Lamboya, Kapunduk, Palindi, dan Anakalang. Dinamika dan keragaman motif serta makna motif pasola, Wilhelmina, kuda, buaya, kra-kura, kucing, dan orang Eropa bermain musik. Dibahas pula munculnya motif burung Garuda Pancasila, lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibuat setelah Indonesia merdeka.
pertanyaan saya bagaimana motif tenunan orang anakalang? kebiasaan yang saya lihat dengan mata sendiri yang ada itu kain tenun orng sumba barat (loli) yang di perdagangkan di anakalang.
BalasHapus