Judul |
: |
Rani Mentjari Kasih |
Penulis |
: |
Ris
Therik & Nj. A. Susilaradeya-Sumakno |
Penerbit |
: |
BPK |
Tahun Cetak |
: |
1967 |
Halaman |
: |
26 |
ISBN |
: |
- |
Harga |
: |
Rp. - |
Status |
: |
Kosong |
Matahari hampir terbenam di balik
bukit. Panasnja jang mengigit sudah hilang. Tinggal tjahajanja jang lembut dan
njaman, menjinari puntjak gunung Tjiremai jang menghidjau ke-biru²an. Ajah Rani
duduk di depan rumah. Rani jang baru berumur enam tahun djongkok disampingnja.
“…kalau Rani sudah masuk sekolah.”
Demikianlah kata ajahnja. “Rani harus beladjar dengan radjin. Rani harus
mendjadi seorang putrid Indonesia jang berguna.”
Rani tidak segera mendjawab. Dengan
sebatang lidi ia asjik membuat lingkaran² diatas tanah. Tiba² ia tersenjum dan
menengadah kepada ajahnja. “Bapak akan membelikan badju baru untuk Rani. Dan
bukan satu sadja, melainkan tiga. Dua untuk dipakai setiap hari dan satu untuk
hari² besar.”
“..Wah, bapak rupanja sudah kaja.”
Kata Rani dengan kagum
Ajahnja tersenjum dan sambil meng-usap²
rambut Rani. Djawabnja:
“..Bapak barusan berhasil mendjual
bawang dan katjang kita di Tjirebon.”
“..Berapa rupiah bapak dapat?” tanja
Rani
“..Kau ada² sadja” djawab ajahnja “…Kan
itu bukan urusan anak².”
“..Kalau bapak banjak uang, belikan
dong sepatu,” kata Rani lagi dengan mandja
Ajahnja tertawa lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar