Judul |
: |
Memori
Jenderal Yoga |
Penyunting |
: |
B. Wiwoho
& Banjar Chaeruddin |
Penerbit |
: |
PT.
Bina Rena Pariwara |
Tahun
Cetak |
: |
1990 |
Halaman |
: |
524 |
ISBN |
: |
979-8175-00-X |
Harga |
: |
Rp. 100.000 |
Status |
: |
Ada |
Ali Moertopo: “Begitu G30S meletus, orang yang langsung
memberikan reaksi dan menyatakan bahwa itu perbuatan PKI adalah Pak Yoga”.
Mayjen TNI Soedibyo: “Pertemuan-pertemuan berikutnya,
bertahun-tahun kemudian dalam organisasi-organisasi ABRI, kemudian saya tahu
bahwa memang betul Pak Yoga adalah orang yang brilian. Ini bukan kecap. Beliau
bisa dan biasa memberikan briefing tanpa teks mengenai berbagai masalah dengan
ruang lingkup yang luas dan analisa yang orang lain belum membuat”.
Lendy R. Tumbelaka: “Melalui pendekatan diplomasi yang
gemilang. Bapak Yogi Sugomo bersama dengan Bapak Hasnan Habib akhirnya berhasil
meyakinkan Pemerintah Thailand untuk menyetujui diadakan tindakan militer
terhadap para pembajak Woyla”.
Rujito: “Beliau tidak pernah absen dalam segala peristiwa
perjuangan nasional. Kedua, beliau sampai mantannya, tidak cacat di dalam
kedinasannya”.
Memori Jenderal Yoga, memuat kilas balik berbagai peristiwa
nasional seperti Malari, Kasus Sawito, Integrasi Timor Timur (Bab 14), Operasi
Woyla, hubungan Soeharto-Yoga-Ali Moertopo serta pandangan Yoga mengenai
Tantangan Masa Depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar