Judul
|
:
|
Nusa Tenggara Timur yang Kaya Cendana
|
Penulis
|
:
|
Ris Therik
|
Penerbit
|
:
|
Ikhwan Jakarta
|
Tahun Cetak
|
:
|
1991
|
Halaman
|
:
|
68
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 60.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Penduduk Nusa
Tenggara Timur berasal dari beberapa daerah di kepulauan Indonesia ini. Ada pula
dari daerah-daerah di luar kepulauan Indonesia. Syair-syair orang di pulau Roti
di waktu Hus (upacara meminta hujan)
dan Bappa (menurut silsilah) menunjukkan
bahwa nenek moyang mereka berasal dari daerah Solok (Sumatra Barat), Tanah
Melayu, Pulau Seram, Srilangka, India Belakang dan Malaka.
Begitupun cerita
orang-orang tua di Manggarai (Flores Barat) menyatakan bahwa nenek moyang
mereka berasal dari Minangkabau. Syair-syair orang pulau Sawu (Sabu) di waktu Padoa menyatakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari Majapahit. Orang-orang
tua mereka mengatakan bahwa di zaman Majapahit masih jaya datanglah dua buah
perahu Majapahit yang besar membawa kira-kira dua ratus penumpang ke pulau
Raijua, sebuah pulau kecil dekat pulau Sawu. Beberapa puluh tahun kemudian anak
cucu orang-orang itu pindah dari sana ke pulau Sawu. Kabarnya puri (tempat
sembahyang) orang-orang Majapahit sampai kini masih terdapat di pulau Raijua.
Orang-orang
di pulau Timor mengatakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari jazirah Malaka
dan Minangkabau. Mereka mendarat di teluk Wetoh dan Maubesi kemudian masuk ke
pedalaman pulau tersebut. Sebagai kenang-kenangan di daerah yang mula-mula
mereka datangi itu dinamainya Malaka dan Solok. Kini tempat-tempat itu masih
terdapat di Belu Tasimane. Kemudian anak cucu mereka tersebar di seluruh pulau
Timor.
Orang-orang
Nusak (Kerajaan) Ti, Lelenuk, Bilba, Diu dan Korbafo di pulau Rotti menyatakan
bahwa nenek moyang mereka juga berasal dari tanah Melayu dan Solok. Mereka lari
ke pulau itu karena dikejar oleh orang-orang Aceh. Separuh dari orang-orang
Bilba di pulau Rotti mengatakan bahwa datuk-datuk mereka berasal dari Aceh. Mulanya
mereka harus melawan penduduk asli (orang Timor menyebut suku Melus dan orang
Rotti menyebut Bingae). Karena kebudayaan mereka lebih tinggi dengan mudah
penduduk asli di sana dapat dikalahkan.
Penduduk kepulauan
Alor dan kepualauan Solor yang mirip suku Irian berasal dari kepulauan Maluku. Kepulauan
itu sudah lama dikenal oleh bangsa-bangsa di Asia dan Eropa karena kayu
cendananya. Orang Eropa memakai minyak kayu cendana sebagai obat luka. Orang India
yang kaya raya pada zaman dulu membakar mayat dengan kayu cendana dan orang
Cina memakai serbuk cendana untuk dibakar pada pedupaan di klenteng-klenteng
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar