Judul
|
:
|
Mencerna
Makna di Balik Narasi Gubernur VBL (Untuk Mewujudkan NTT Sejahtera)
|
Editor
|
:
|
Valeri Guru
|
Penerbit
|
:
|
CV. Sejahtera Mandiri Teknik
Indonesia
|
Tahun Cetak
|
:
|
2018
|
Halaman
|
:
|
200
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
-
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Pernyataan
Gubernur Laiskodat ada benarnya juga. Apa yang diharapkan terhadap menumbuhkan
budaya literasi jika mama-mama di rumah lebih suka menonton sinetron? Jika
sinetron menjadi fokus maka sulit berharap budaya literasi itu bertumbuh dalam
keluarga. Dengan kata lain, sulit mengajak anak-anak membaca buku jika pada
saat yang sama mama-mama lebih suka nonton sinetron. (Isidorus Lilijawa, S.Fil,
MM; Tenaga Ahli DPR RI)
Gaya bicaranya
terkesan meledak-ledak dan blak-blakan sampai pada tahapan yang sangat kasar
sekalipun, sehingga membuat banyak kalangan menjadi gerah, simpati, empati dan
terkadang tidak suka dengan gaya
bicaranya yang kasar sampai harus membencinya. Pernyataan-pernyataan yang kasar
dari seorang gubernur itu, disiarkan secara bebas oleh media massa, dan Viktor
Bungtilu Laiskodat pun merasa biasa-biasa saja, seperti ketika ia mengatakan
orang bodoh dan orang miskin tidak akan masuk surge, kecuali orang cerdas
(Lorens Molan; Kabiro Perum LKBN ANTARA NTT)
Bung Viktor dan
Kak Jos, jelas pemimpin yang dipilih rakyat NTT secara demokratis sesuai aturan
main. Rakyat memilih Bung Viktor dan Kak Jos jelas karena rakyat menduga
keduanya cocok untuk konteks NTT sekarang ini. Untuk urusan ini tidak perlu
didebatkan. Siapapun, menerima hasil keputusan rakyat (bani) NTt dengan puas,
karena proses demokrasi berlangsung damai dan kita mendukung dan mencermati
perjalanan kepemimpinan Viktor Jos. Mencermati perjalanan kepemimpinan Viktor
Jos, merupakan keniscayaan politik. Gaya kepemimpinan Viktor Jos, jelas berbeda
jauh dengan gaya kepemimpinan sebelumnya. Sebelumnya (10 tahun) bani NTT
mengalami kepemimpinan Frans Lebu Raya. Frans itu soft, lembut, gemar menyiran
senyum dikulum, dia dililit lingkungan para tukang puji yang melambungkan
pujian dan menaburinya setiap waktu, sementara di sisi lain indeks kemiskinan
NTT tak beranjak jauh (Pius Rengka, SH, M.Sc; Politisi NTT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar