Rabu, 22 Mei 2019

NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera: Perspektif Lima Misi Pembangunan NTT 2018-2023

Judul
:
NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera: Perspektif Lima Misi Pembangunan NTT 2018-2023
Editor
:
Valeri Guru
Penerbit
:
CV. Sejahtera Mandiri Teknik Indonesia
Tahun Cetak
:
2018
Halaman
:
269
ISBN
:
-
Harga
:
-
Status
:
Kosong


Ketika menyimak dan membaca buku ini; fantasi dan imajinasi alam berpikir kita semua, diajak untuk berpikir serta bekerja lebih keras lagi, untuk mengeuarkan dan mengurai sejuta problema yang masih melilit masyarakat dan daerah Nusa Tenggara Timur tercinta. NTT masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, kebodohan, stunting, perdagangan orang, rendah dan lemahnya pengelolaan sumber daya alam, belum optimalnya pengurusan asset-aset milik Pemerintah Provinsi NTT; baik asset bergerak maupun asset tak bergerak yang memiliki potensi untuk Peningkatan Pendapatan Asli Rakyat (PAR) yang berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah).
Karena itu, sejak dilantik Presiden Joko Widodo, pada 5 September 2018 di Istana Negara Jakarta, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi (JNS) telah menetapkan visi NTT lima tahun ke depan yakni NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera. Tead Gubernur VBL yang sangat kuat untuk memposisikan Provinsi NTT sebagai daerah yang memiliki harkat dan martabat yang sama dengan provinsi lain yang ada di Indonesia, haruslah didukung dan mendapat apresiasi yang tulus dari seluruh stakeholder (pemangku kepentingan). Yang ada di daerah ini.
Serentak menjadikan pariwisata NTT sebagai prime mover (penggerak utama) untuk menarik dan menggerakkan misi kesejahteraan, infrastruktur, sumber daya manusia dan reformasi birokrasi untuk peningkatan pelayanan publik; sangatlah tepat dan strategis untuk diimplementasikan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintahan Provinsi NTT.
Pemerintah, masyarakat, sektor swasta yang ada di daerah ini harus memiliki roh/spirit yang sama dan sebangun dengan Gubernur VBL. Yang harus diingat ialah: pariwisata bukan lagi sebuah rekreasi semata tetapi telah menjadi hak dasar setiap manusia. Dengan pariwisata tercipta kesejahteraan dan dapat meningkatkan hubungan dengan sesame, lingkungan sekitar serta hubungan spiritualitas dengan Sang Pencipta. Atmosfer pariwisata di NTT harus mampu menjadi alat mengatasi kemiskinan karena dibangun inklusif berdasarkan komunitas masyaralat lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...