Judul
|
:
|
NTT
Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera: Perspektif Lima Misi Pembangunan NTT
2018-2023
|
Editor
|
:
|
Valeri Guru
|
Penerbit
|
:
|
CV. Sejahtera Mandiri Teknik
Indonesia
|
Tahun Cetak
|
:
|
2018
|
Halaman
|
:
|
269
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
-
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Ketika menyimak
dan membaca buku ini; fantasi dan imajinasi alam berpikir kita semua, diajak
untuk berpikir serta bekerja lebih keras lagi, untuk mengeuarkan dan mengurai
sejuta problema yang masih melilit masyarakat dan daerah Nusa Tenggara Timur
tercinta. NTT masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, kebodohan, stunting,
perdagangan orang, rendah dan lemahnya pengelolaan sumber daya alam, belum
optimalnya pengurusan asset-aset milik Pemerintah Provinsi NTT; baik asset
bergerak maupun asset tak bergerak yang memiliki potensi untuk Peningkatan
Pendapatan Asli Rakyat (PAR) yang berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah).
Karena itu,
sejak dilantik Presiden Joko Widodo, pada 5 September 2018 di Istana Negara
Jakarta, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur NTT,
Josef A. Nae Soi (JNS) telah menetapkan visi NTT lima tahun ke depan yakni NTT
Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera. Tead Gubernur VBL yang sangat kuat untuk
memposisikan Provinsi NTT sebagai daerah yang memiliki harkat dan martabat yang
sama dengan provinsi lain yang ada di Indonesia, haruslah didukung dan mendapat
apresiasi yang tulus dari seluruh stakeholder (pemangku kepentingan). Yang ada
di daerah ini.
Serentak
menjadikan pariwisata NTT sebagai prime
mover (penggerak utama) untuk menarik dan menggerakkan misi kesejahteraan,
infrastruktur, sumber daya manusia dan reformasi birokrasi untuk peningkatan
pelayanan publik; sangatlah tepat dan strategis untuk diimplementasikan oleh
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintahan Provinsi
NTT.
Pemerintah,
masyarakat, sektor swasta yang ada di daerah ini harus memiliki roh/spirit yang
sama dan sebangun dengan Gubernur VBL. Yang harus diingat ialah: pariwisata
bukan lagi sebuah rekreasi semata tetapi telah menjadi hak dasar setiap manusia.
Dengan pariwisata tercipta kesejahteraan dan dapat meningkatkan hubungan dengan
sesame, lingkungan sekitar serta hubungan spiritualitas dengan Sang Pencipta.
Atmosfer pariwisata di NTT harus mampu menjadi alat mengatasi kemiskinan karena
dibangun inklusif berdasarkan komunitas masyaralat lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar