Judul
|
:
|
Maramba
dan Ata: Hubungan Raja dan Hamba di Desa Patawang – Sumba Timur
|
Penulis
|
:
|
David Samiyono
|
Penerbit
|
:
|
Fakultas Teologi Press Salatiga
|
Tahun Cetak
|
:
|
2009
|
Halaman
|
:
|
100
|
ISBN
|
:
|
979-927-893-2
|
Harga
|
:
|
Rp.
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Masyarakat Sumba mengakui bahwa asal-usul munculnya
ata (hamba) di Sumba dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu mitos dan
sejarah. Dari sudut mitos, diketahui bahwa kedatangan leluhur orang
Sumba, yaitu Marapu ke Pulau Sumba disertai dengan para hamba. Sedangkan
dilihat dari sudut sejarah, ketika ada peperangan, orang yang kalah perang yang
dijadikan sebagai hamba. Sampai aat ini hubungan maramba dan ata masih
tetap dipertahankan karena beberapa faktor, yaitu kemiskinan dan kebodohan yang
dialami oleh para hamba yang diakibatkan karena kesenjangan sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Selain itu, juga diakibatkan karena ruang gerak para
hamba yang sangat dibatasi sehingga tidak ada kontak dengan masyarkat lain, dan
juga karena adanya kepercayaan orang Sumba bahwa maramba adalah turunan dewa,
sehingga para hamba harus tetap taat dan setia kepada mereka, serta karena
adanya kepentingan-kepentingan pribadi para maramba, yaitu agar tetap menjaga
tradisi leluhur mereka, dan agar tetap mempertahankan harkat, martabat dak
kedudukan mereka sebagai maramba dalam masyarakat.