Judul
|
:
|
Bugis dan
Bajo di Labuhan Bajo Manggarai Barat Perspektif Sejarah dan Budaya
|
Penulis
|
:
|
I Putu Kamasan Sanjaya, I Wayan
Rupa & Made Ayu Diah Indira Virgiastuti Tangkas
|
Penerbit
|
:
|
Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2018
|
Halaman
|
:
|
118
|
ISBN
|
:
|
978-602-356-212-1
|
Harga
|
:
|
NFS
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Suku Bugis
dan Bajo merupakan suku laut dan orang laut yang sangat luar biasa, mereka
mampu mengarungi lautan Nusantara bahkan sampai ke luar negeri. Hal ini
didorong oleh jiwa bahari mereka dan budaya passompe (budaya niaga)yang telah
mendorong mereka menyebar khususnya pada wilayah pelabuhan laut yang menajdi
pusat perdagangan pada masa lalu. Mereka terdesentralisasi pada wiayah
pelabuhan sebagai pusat perdagangan, dan yang menjadi pusatnya adalah wilayah
pelabuhanyang lebih besar. Selain itu faktor pendorong yang lain adalah adanya
alat transportasi yang memadai dari suku Bugis dan Bajo pada masa itu adalah
perahu-perahu yang disebut soppe, lepa-lepa, lambo, bago, padewakang, dan
pinisi. Selain itu adanya komunikasi dalam bentuk budaya (bahasa, teknologi,
agama serta lainnya) yang membuat suku ini eksis diberbagai tempat. Sebagai
faktor penarik dari Labuhan Bajo bagi suku Bugis dan Bajo adalah adanya
berbagai komoditi unggulan. Sekalipun ia adalah suku pendatang di Labuhan Bajo,
tetapi mereka sangat eksis berjuang dan mempertahankan identitas mereka.
Integritas yang dibangun secara positif oleh suku Bugis dan Bajo telah memberi
sebuah pengakuan pluralisme budaya yang menumbuhkan kepedulian suku-suku
lainnya untuk mengupayakan agar kelompok minoritas terintegrasi kedalam suatu
kehidupan masyarakat. Dengan demikian akan berkembang rasa memiliki dan
komitmen kepada kehidupan masyarakat di lingkungannya.
Dimana bisa beli buku ini. Saya tertarik baca dan sebagai bahan ajar.
BalasHapus