Judul |
: |
Detik-Detik yang
Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi |
Penulis |
: |
Bacharuddin
Jusuf Habibie |
Penerbit |
: |
THC
Mandiri |
Tahun Cetak |
: |
2006 |
Halaman |
: |
549 |
ISBN |
: |
979-99386-6-6-X |
Harga |
: |
Rp. 100.000 |
Status |
: |
Ada |
Mengingat bahwa buku ini
ditulis berdasarkan catatan harian beliau dan komentar berbagai surat kabar
nasional pada masa itu maka buku ini seolah-olah merupakan rekaman ulang sebuah
realitas politik yang amat mencekam saat itu. Meskipun demikian sisi-sisi kelembutan,
di tengah-tengah ketegasan sikapnya, seorang anak bangsa yang bernama B.J.
Habibie sangat jelas tergambarkan pula di dalam buku ini. (Hermawan K. Dipojono)
Tokoh yang dengan
reformasi berubah dari wakil presiden menjadi presiden dan kemudian meninggalkan
kursi kepresidenannya dengan bibir yang tersenyum dan kepala yang tegak. Semua
berlaku dengan konstitusional, damai, tanpa setetes darahpun yang tertumpahkan,
dan kemudian membuka pintu lebar-lebar untuk para pemimpin penerusnya agar
dapat mengisi momentum-momentum yang hadir dengan lebih sukses. (Hidayat Nur
Wahid)
Banyak hal yang sangat
menarik dari buku B.J. Habibie "Detik-Detik yang Menentukan", banyak
juga yang menarik dari kepribadian penulisnya, setelah membaca buku itu. Namun
demikian tidak meleset jika disimpulkan bahwa: "Buku dan penulisnya
menyatu dalam kata "Demokrasi". Itulah uraian buku ini dan itu pula
kunci kepribadian penulisnya yang taat beragama Islam itu. Dengan demikian
terbukti bahwa tidak ada pertentangan sedikit pun antara penegakan demokrasi
dan pelaksanaan ajaran Islam. (M. Quraish Shihab)
As those move further
into the past, the scale and scope of Habibie's achievement seems ever more
astounding and surprising. How was it that an administrative technologist with
weak political skills and almost no political support could change Indonesia so
rapidly, decisively and fundamentally, and in ways that no one could have
expected? (Robert.E. Elson)
Kesalahfahaman
seolah-olah Presiden Habibie menciptakan "bom waktu disintegrasi"
melalui kebijakan desentralisasinya adalah sesuatu yang berangkat dari argumen
yang keliru dan tidak berdasar. (Ryaas Rasyid)
Whether one believes in
the 'Great Man' or 'Great Idea' concept of leadership, Pak Habibie succeeded,
within the shortest time possible, in mobilizing every resource that was
available, to launch a 'new Indonesia'. (Bilveer Singh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar