Judul
|
:
|
Perempuan dari Lembah Mutis
|
Penulis
|
:
|
Mezra E. Pellondou
|
Penerbit
|
:
|
Framepublishing
|
Tahun Cetak
|
:
|
2012
|
Halaman
|
:
|
141
|
ISBN
|
:
|
978-979-998-393-0
|
Harga
|
:
|
Rp. 60.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Novel
ini mengambil latar Lembah Mutis, yang terkenal dengan sungai, gunung dan
tanahnya yang subur di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara
Timur. Satu hal yang langsung terasakan adalah, pembaca dibawa ke wilayah itu
dengan segala suasana dan romantikanya: suasana yang terlupa di tengah
“sentralistiknya” pikiran kita, tidak saja secara geopolitik- di mana Jakarta
atau Indonesia bagian barat over-ekspose dan dianggap menentukan segalanya-
melainkan juga secara geografis, di mana alam bawah sadar (baca:imajinasi) kita
selalu luput menjangkau wilayah timur tanah air.
Adalah
Cendana dan Yohana, dua gadis Timor yang bersahabat sejak kecil. mereka
penggembala ternak di lembah yang subur, sesubur harapan dan impian mereka.
Persoalannya, mereka hidup tanpa fasilitas yang memadai bahkan sekolah yang
mereka masuki pun tak lebih “sekolah kebun” yang diusahakan pihak partikelir
dengan semangat pengabdian. Meski sekolah sebagai anak tangga pertama untuk
menapak cita-cita kondisinya sangat mengenaskan, namun semangat Cendana dan
Yohana berpantang pudar. Mereka pun melakukan berbagai cara untuk bisa eksis
mengembangkan ilmu dan wawasan; mereka dengan riang mengumpulkan koran dan
majalah bekas yang dihanyutkan arus Sungai Mutis, kemudian dijemur hati-hati,
lalu dikonsumsi sebagai sumber ilmu. Mereka berdiskusi soal ekologi, sejarah
dan geografi wilayah yang mereka diami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar