Judul
|
:
|
Tangan-Tangan Berlumuran Minyak,
Politik Minyak di Balik Tragedi Timor Lorosae
|
Penulis
|
:
|
George J. Aditjondro
|
Penerbit
|
:
|
Solidamor
|
Tahun Cetak
|
:
|
1999
|
Halaman
|
:
|
158
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 100.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Kisah keterlibatan
perusahaan-perusahaan minyak bumi dan negara-negara barat di balik pencaplokan
Timor Lorosae oleh Indonesia.
Minyak
bumi dalam sejarah selalu berkaitan erat dengan malapetaka (baik yang alamiah
maupun yang buatan manusia), dengan masa-masa paceklik, revolusi, kisah-kisah
pemogokan buruh yang berdarah, dengan gejolak harga maupun gejolak-gejolak
mulai dari ambruknya kekaisaran-kekaisaran besar, sampai dengan munculnya
negara-negara baru yang tadinya kurang berarti…
Minyak
bumi selalu memainkan peranan penting dalam kehidupan Nabi Nuh dalam Alkitab
melapis bahteranya dengan dempul dari minyak mentah; Orang Babylon telah
menggunakan aspal sebagai lapisan pelindung gedung-gedung mereka; Marcus
Antonius dari Roma merebut sumber aspal di Laut Mati lalu menghadiahkannya
kepada Ratu Mesir, Cleopatra, yang serta-merta menyewakan hak oleh minyaknya
kepada Malchus, orang Nabata.
Jauh
kemudian, menjelang era generasi kita sendiri, muncullah tahun-tahun yang
begitu bergejolak ketika industri minyak bumi mulai memantapkan diri. Era ini
segera diikuti dengan penciptaan pengembangan mobil dan pesawat terbang, dan
pada zaman minyak bumi yang ultra-modern ini berkembanglah pesawat Concorde
dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, kapal-kapal supertanker dan
sumur-sumur terapung raksasa, yang dirancang untuk memungkinkan eksplorasi dan
produksi minyak bumi dan gas alam dari kawasan hutan yang paling terpencil dan
lautan yang paling dalam…….
Begitulah
industri minyak bumi telah berkembang menjadi bisnis bernilai bermilyar-milyar
dolar, yang ditandai dengan kompetisi di mana perusahaan yang satu bagaikan
serigala kelaparan menerkam saingannya, sama halnya sebagaimana para pelopor
industri minyak yang paling awal juga terlibat dalam pencaplokan dan peleburan
perusahaan lain, serta intrik-intrik politik ekonomi lainnya (Townsend,
1983:291)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar