Judul
|
:
|
Timor Timur Satu Menit Terakhir,
Catatan Seorang Wartawan
|
Penulis
|
:
|
CM Rien Kuntari
|
Penerbit
|
:
|
MIzan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2008
|
Halaman
|
:
|
483
|
ISBN
|
:
|
978-979-433-537-6
|
Harga
|
:
|
Rp. 90.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Melipust konflik adalah tugas
sehari-hari Rien Kuntari, wartawan Kompas.
Dia telah memasuki medan-medan perang paling berbahaya, termasuk Rwanda, Irak,
dan Kamboja. Tapi, di antara semua wilayah konflik yang pernah dia liput, Timor
Timur adalah yang paling sulit, paling membahayakan, dan sekaligus paling
mengesankan.
Sebagai seorang wartawan yang
dituntut bersikap objektif dan cover both
sides, Rien menghadapi dilema. Sebagai seorang wartawan asal Indonesia, dia
bisa dicurigai sebagai pro-otonomi oleh kelompok pro-kemerdekaan. Sebaliknya,
lantaran dapat mengakses beberapa tokoh kunci CNRT, dia juga dituduh
pro-kemerdekaan. Dan kecurigaan di medan konflik berarti berada di tubir
kematian.
Inilah catatan seorang wartawan atas
peristiwa-peristiwa dramatis menjelang, selama, dan setelah jajak pendapat di
Timor Timur tahun 1999 – sebuah segmen amat penting dalam garis sejarah bangsa
Indonesia. Ditulis dengan keberanian seorang “syahid”, kejujuran seorang
jurnalis tulen, dan ketulusan seorang “manusia” – a true human being. Tak berlebihan jika buku ini layak dicatat
sebagai sebuah dokumen kemanusiaan (humane
documentary).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar