Judul
|
:
|
Cendana
Nusa Tenggara Timur
|
Editor
|
:
|
Lukas Rumboko W. & S. Agung Sri
Raharjo
|
Penerbit
|
:
|
Gajah Mada University Press
|
Tahun Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
127
|
ISBN
|
:
|
978-602-386-206-1
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Cendana tidak hanya menjadi identitas
Nusa Tenggara Timur, tetapi juga merupakan jiwa yang melahirkan dan membesarkan
Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di NTT menyebutnya dengan Hau meni yang berarti kayu yang wangi, yang mendatangkan kemakmuran
bagi pemiliknya. Namun, dalam perkembangannya Hau meni berubah menjadi Hau
nitu, kayu yang mendatangkan masalah bagi pemiliknya. Hal ini disebabkan
oleh monopoli penguasaan cendana oleh para penguasa.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
memulihkan kembali potensi cendana di NTT. Mulai dari perbaikan kebijakan
sampai upaya penanaman bersama masyarakat. Namun. Potensi cendana masih belum
banyak berkembang.
Balai Penelitian Kehutanan Kupang
sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan juga telah berperan serta secara aktif dalam upaya pemulihan potensi
cendana di NTT. Pada tahun 2010 Balai Penelitian Kehutanan Kupang telah
menginisiasi penyusunan Masterplan Pengembangan dan Pelestarian Cendana
Provinsi NTT Tahun 2010-2030. Masterplan ini diharapkan dapat menjadi arah pengembangan
dan pelestarian cendana di NTT sehingga pada tahun 2030 potensi cendana dapat
pulih kembali.
Selain penyusunan masterplan,
berbagai penelitian tentang cendana telah dilakukan oleh Balai Penelitian
Kehutanan Kupang sejak tahun 1980-an. Namun, hasil penelitian tersebut masih
bertebaran dalam publikasi-publikasi ilmiah dengan jangkauan terbatas. Buku ini
merupakan rangkuman berbagai penelitian tentang cendana yang telah dilakukan
oleh BPK Kupang yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
berkaitan dengan cendana di Nusa Tenggara Timur.
Buku ini terdiri atas dua bagian
besar, yaitu dinamika sosial ekonomi dan kebijakan pengelolaan cendana dan
teknik budi daya cendana. Bagian pertama, dinamika sosial ekonomi dan kebijakan
cendana berisi tentang sejarah pengelolaan cendana dari masa prapenjajahan
sampai era reformasi serta potensi dan peluang pengembangan cendana. Selanjutnya,
pada bagian kedua berisi tentang budi daya cendana dan kesesuaian lahan untuk
penanaman cendana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar