Judul
|
:
|
Teperpu Mengungkap Pengkhianatan PKI pada Tahun 1965
dan Proses dan Proses Hukum bagi Para Pelakunya
|
Penulis
|
:
|
Aco Manafe
|
Penerbit
|
:
|
PT. Pustaka Sinar Harapan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2008
|
Halaman
|
:
|
225
|
ISBN
|
:
|
978-979-416-900-1
|
Harga
|
:
|
Rp. 80.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Dalam tulisan tentang “Kegagalan
Gerakan 30 September Ditinjau dari Segi Militer,” eks-Brigjen Soepardjo
berpendapat bahwa melihat kemampuan dan kebesaran organisasi pada waktu-waktu
itu, asal saja para pimpinan taktis menggerakkannya, maka ia yakin bahwa PKI
tidak perlu kalah.
Menurut Soepardjo, pangkal dari semua
kesalahan Gerakan 30 September disebabkan staf pimpinan terdiri dari tiga
lapisan, yaitu kelompok Ketua, kelompok Sjam dan kelompok Untung. Seharusnya pimpinan
operasi berada dibawah satu tangan.
Di antara kelemahannya ialah
pelaksanaan gerakan kelewat dipaksakan. Minimal secara militer belum ada
persiapan yang memadai. Kekuatan militer untuk perebutan kekuasaan juga tidak
sekuat dibayangkan.
Sudisman Wakil Ketua III CC PKI yang
kemudian menjadi pucuk pimpinan CC PKI, mengkritik G30S sebagai Petualangan
Avonturisme Militer DN Aidit.
Sjam Kamaruzaman, Ketua Biro Khusus
PKI, memperkirakan bahwa setelah pecah pemberontakan G30S Angkatan Darat akan
lumpuh selama 40 jam. Ternyata dalam beberapa jam saja Angkatan Darat telah
berhasil melakukan konsolidasi, kemudian melakukan serangan balasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar