Judul
|
:
|
Perjalanan Tenun Merdi Sihombing
|
Penyunting
|
:
|
Mitu M. Prie
|
Penerbit
|
:
|
Yayasan Merdi Sihombing, Red &
White Publishing
|
Tahun Cetak
|
:
|
2014
|
Halaman
|
:
|
263
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 215.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Mewujudkan
Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia di tahun 2025 adalah sebuah
cita-cita yang ingin dicapai oleh industri mode Indonesia. Bukan hanya menjadi follower tetapi menjadi trendsetter. Tentu saja cita-cita ini
perlu didukung dengan tersedianya sumber daya alam, sumber daya manusia yang
kreatif serta kekayaan budaya lokal yang beraneka ragam dan tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Pemanfaatan kekayaan budaya lokal dalam dunia mode akan
membuat Indonesia menjadi unik di mata dunia.
Seiring
dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif secara
operasional telah membuat industri kreatif berkembang sangat pesat dan menjadi
daya tarik bagi berbagai pihak untuk menyemarakkan. Kondisi ini menawarkan
peluang yang besar untuk seseorang yang kreatif untuk berani bersaing.
Kreativitas harus dimiliki oleh sejumlah profesi seperti seniman, desainer, dan
pekerja kreatif, dan Merdi Sihombing salah satu yang terus konsisten dalam
melakukan ini semua. Perilaku-perilaku kreatif ini harus dapat dibaca, diamati,
dipelajari, dan bahkan dibentuk sesuai dengan apa yang kita kehendaki bersama.
Dengan demikian, sebagi sosok individu yang kreatif, kita harus mampu
menciptakan pasar.
Sejalan cita-cita
di atas, diperlukan sebuah kerja sama yang kuat antara pemerintah, akademisi,
para pelaku kreatif, serta stakeholder terkait. Riset, pembinaan dan peningkatan
kompetensi, peningkatan kinerja usaha, promosi dan pemasaran harus terus
ditingkatkan. Untuk mendukung peningkatan industri mode di Indonesia, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusun Direktori Pengembangan Bidang Mode
melalui perjalanan tenun nusantara yang akan memperkaya khasanah wastra
Indonesia. (Dr. Mari Elka Pangestu, Ph. D/Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif)
Buku ini
terdiri dari 4 (empat) bagian. Pertama
Untuk Merdi: Berkarya di Bumi Deak
Parujar - Monang Naipospos, Rahasia Pustaha Batak – Nelson Lumban Toruan &
Merdi Sihombing, Sekilas Tenun di Ruma – Isnen Fitri, Ulos dalam Gerakan
Pelestarian Indonesia – Catrini Pratihari Kubontubuh, Menantang Tekstil
Nusantara – Mitu M. Prie. Kedua Tonun ke Masa Depan: Ulos, Nilai Tradisi
Beratus Tahun – Merdi Sihombing, Revitalisasi dan Reinventing – Merdi Sihombing.
Ketiga Eksplorasi Budaya Tekstil: Pewarnaan Alam Usaha Menuju Pasar Dunia –
Merdi Sihombing, Destinasi Tekstil Tradisi – Merdi Sihombing (Baduy, Banten
2003-2006, Batubara, Sumatra Utara 2006-2007, Mentawai, Sumatra Barat 2011,
Bungo, Jambi 2008-2009, Borneo, Kalimantan Timur 2010, Rote Ndao, Nusa Tenggara
Timur 2012-2013, Alor, Nusa Tenggara Timur 2013, Papua 2013). Keempat Pameran “Partonun Ulos”: Sambutan Kurator – Enrico Soekarno &
Iriantine Karnaya, Cerita dibalik Selembar “Selimut” – Lida Puspaningtyas,
Dedikasi Merdi Sihombing untuk Indonesia – Serie Febriene, Menghembuskan Nafas
Baru pada Ulos – Andreas D. Arditya, Tentang Merdi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar