Judul
|
:
|
Pancasila Lahir di Bumi NTT (Pidato
Soekarno di Hadapan Sidang BPUPKI 1 Juni 1945)
|
Penyunting
|
:
|
Valeri Guru
|
Penerbit
|
:
|
Dinas Perpustakaan Provinsi Nusa
Tenggara Timur
|
Tahun Cetak
|
:
|
2017
|
Halaman
|
:
|
260
|
ISBN
|
:
|
978-602-50160-0-4
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Pancasila merupakan anugerah-Nya yang terindah bagi perjalanan bangsa
Indonesia dan NTT (Ende) sebagai bumi lahirnya; tidak saja untuk dibanggakan. Tapi
lebih dari itu, bahwa NTT harus mampu menjadi miniature Indonesia yaitu tempat
bersandingnya keberagaman dan nilai-nilai toleransi yang harus dijunjung tinggi
oleh setiap anak bangsa. Karena itu, fenomena radikalisme dan gerakan
intoleransi adalah gambaran amat rendahnya basis pemahaman anak bangsa terhadap
Pancasila sebagai dasar NKRI. Saatnya Pancasila dan nilai-nilai luhur yang
terkandung didalamnya digalakkan kembali secara massif menghiasi lorong-lorong
ruang perbincangan/diskursus harian kita pada level generasi anak bangsa dan
itu merupakan tanggungjawab bersama. (Yuvensius Tukung, S. Pd, anggota DPRD
Kota Kupang Provinsi NTT, Fraksi Nasdem periode 2014-2019 dan Ketua Pemuda
Katolik Kota Kupang)
Inisiatif Dinas Perpustakaan Provinsi NTT menerbitkan buku ini sangat
positif. Saya mendukung langkah Perpustakaan Provinsi NTT dan Pemerintah
Provinsi NTT karena semakin membuktikan NTT adalah Nusa (yang) Tetap Toleran. Pengalaman
membuktikan bahwa perbedaan apapun baik suku, agama, ras dan antargolongan
bukan masalah tetapi mozaik indah yang terus dirawat dan ditumbuhkembangkan di
tanah Flobamorata. Berbanggalah NTT sebagai Nusa Tetap Toleran sepanjang massa.
(Petrus Bala Pattyona_Advokat dan Pengacara Jakarta asal Lembata-NTT)
Pertanyaannya: apakah Pancasila ini masih sakti? Jawabannya: Ya, Masih
sakti karena Pancasila mempersatukan Bangsa Indonesia menjadi satu dalam
bingkai NKRI (Drs. H. Abdul Kadir Makarim, Ketua Umum MUI Provinsi NTT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar