Judul
|
:
|
Merah Putih Pengabdian &
Tanggung Jawab di Timor Timur
|
Penulis
|
:
|
Brigjen TNI Tono Suratman
|
Penerbit
|
:
|
Lembaga Pengkajian Kebudayaan
Nusantara
|
Tahun Cetak
|
:
|
2000
|
Halaman
|
:
|
141
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 75.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Arus pergerakan politik di Timor
Timur mulai tegang dan panas ketika era reformasi melanda Indonesia dan konflik
kian tajam pada saat Presiden BJ Habibi melontarkan opsi kemerdekaan ke negeri
tersebut. Posisi kelompok pro-kemerdekaan yang selama rejim Orde Baru tertekan
tiba-tiba tampil ke depan dan segala strategi degelar untuk menenangkan pilihan
politiknya.
Pada saat Timtim tersedot dalam
pergolakan yang maha dahsyat ini, saya ditugaskan sebagai Danrem di sana. Dalam
menenangkan situasi, saya harus bekerja melebihi kapasitas biasa dengan tekad
satu: Jejak Pendapat harus sukses dan berjalan lancar. Dalam tataran pekerjaan
yang luar biasa banyaknya sementara pasukan yang tersedia sangat minim, saya
harus bertemu dengan utusan asing sebanyak 78 orang dan dari berbagai negara,
bekerja keras mengajak tokoh-tokoh yang bertikai untuk duduk di meja perundingan
sehingga muncul Dare I, II dan berbagai kesepakatan bersama yang lain, kemudian
menggelar aksi kemasyarakatan di 13 kabupaten.
Dalam hitungan waktu yang terus
berpacu, pertarungan jiwa dan raga sudah
digelar untuk menyelesaikan konflik Timtim dengan damai. Sebab taruhannya
sangat mahal: jika Jajak Pendapat gagal, maka dunia akan mengutuk habis-habisan
bangsa Indonesia. Meski terjadi beberapa pergolakan antara kelompok pro dan
anti-integrasi, proses Jajak Pendapat itu sendiri berlangsung aman dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar