Judul
|
:
|
Agroforestri Berbasis Cendana,
Sebuah Paradigma Konservasi Flora Berpotensi di Lahan Kering NTT
|
Penulis
|
:
|
Albert Husein Wawo & Rochadi
Abdulhadi
|
Penerbit
|
:
|
LIPI
|
Tahun Cetak
|
:
|
2006
|
Halaman
|
:
|
72
|
ISBN
|
:
|
979-26-2461-9
|
Harga
|
:
|
Rp. 65.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Lebih dari 10 tahun LIPI secara aktif
melakukan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT). Salah satu diantaranya adalah pengembangan Model
Agroferestri Berbasis Cendana (Model ABC). Semua orang tahu bahwa provinsi NTT
merupakan kawasan lahan kering dengan curah hujan terbatas. Masyararakat lokal
dengan melakukan aktivitas pertanian dan kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber
daya hayati lainnya terpusat pada musim hujan dan periode sisa-sisa hari hujan
yang jika diukur memiliki rentang waktu 4-5 bulan. Dampak keterbatasan curah
hujan dan waktu pengelolaan sumber daya hayati, serta kurangnya penguasaan iptek
dalam pengelolaan sumber daya hayati menyebabkan pendapatan per kapita para
petani, peternak, nelayan masih sangat rendah. Akibatnya muncul berbagai
masalah seperti: terjadinya kekurangan pangan setiap tahun, timbulnya kerawanan
sosial, dan terjadi degradasi lingkungan.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan
yang Maha Kuasa karena pada kawasan yang kering ini dikaruniai tumbuhan endemik
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tumbuhan ini adalah cendana (Santalum album
L.) yang dalam bahasa daerah disebut haumeni (Dawan), ai kamelin (Tetun), ai
nitu (Sumba Timur) dan kaju ata (Ngada). Namu pada saat ini kayu yang memiliki
potensi ekonomi dan menjadi kebanggaan masyarakat NTT telah terancam langkah
sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dan over eksploitasi. Oleh karena itu
perlu upaya langkah nyata untuk melestarikan.
Buku Agroforestri Berbasis Cendana
merupakan kumpulan informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti LIPI selama beberapa tahun di Timor, Sumba dan Flores. Kami
yakin bahwa buku ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan cendana
dan jenis-jenis flora berpotensi lainnya oleh para petani, pecinta tumbuhan,
dosen dan para pemangku kebijakan di daerah. Selain itu, buku ini juga sebagai
salah satu bentuk pertanggung-jawaban peneliti terhadap ilmu yang digelutinya
dan akuntabilitas Sub Program Wilayah Perbatasan, Program Kompetitif LIPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar