Judul
|
:
|
Herman Johannes, Tokoh yang
Konsisten dalam Sikap dan Perbuatan
|
Penyusun
|
:
|
Julius Pour
|
Penerbit
|
:
|
PT. Gramedia Pustaka Utama
|
Tahun Cetak
|
:
|
1993
|
Halaman
|
:
|
207
|
ISBN
|
:
|
979-511-889-7
|
Harga
|
:
|
Rp. 100.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Penampilan fisiknya sama sekali tidak
mengesankan, terlebih tatkala memasuki usia senja. Ia malahan lebih sering
nampak rapuh. Namun dibalik ini semua, Prof. Dr. Ir. Herman Johannes menyimpan
potensi dahsyat. Sebagai seorang pendidik dia melakukan tugasnya secara
paripurna. Tidak hanya sekedar sebagai guru atau dosen biasa yang tekun
memberikan pelajaran kepada para murid dan mahasiswanya. Karena begitu
panggilan revolusi datang, selain menyiapkan amunisi dan alat peledak, Johannes
segera terjun langsung bergerilya, memanggul senjata dan menghancurkan jembatan
darat serta kereta api antara Solo sampai Yogyakarta.
Sebagai seorang mayor, Johannes
diperintahkan oleh Komandan Resimen XXII Letkol Soeharto, merancang
penghancuran jembatan Sungai Progo, Yogyakarta, sebelum datangnya serbuan
pasukan Belanda. Sebagai seorang mahaguru Universitas gajah Mada, Johannes
ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi anggota Komisi Empat.
Semua tugas yang dibebankan kepeda
pria kelahiran Pulau Rote NTT ini selalu dikerjakan dengan tuntas. Bahkan
ketika sudah memasuki usia pensiun pun, Johannes tetap konsisten memilih sikap,
satunya kata dan perbuatan. Ia selalu tampil menyuarakan kebenaran. Baik ketika
menghadapi kontrak karya konsesi tambang minyak, krisis energi, pembabatan
hutan, meluasnya korupsi dan juga masalah persetujuan Timor Gap…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar